Entertainment / Film
Selasa, 09 Desember 2025 | 06:30 WIB
Karina Ranau bersama anaknya mewakili almarhum Epy Kusnandar di gala premiere film Qorin 2 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin, 8 Desember 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Gala premiere film Qorin 2 di Jakarta Selatan pada 8 Desember 2025 menjadi momen haru mengenang Epy Kusnandar yang wafat 3 Desember 2025.
  • Anak dan istri almarhum hadir, menyoroti pesan perpisahan Epy dan warisan barang unik dari pasar loak.
  • Epy Kusnandar menunjukkan totalitas akting di film tersebut, termasuk akting buta delapan jam dan bleaching rambut ekstrem.

Suara.com - Suasana haru menyelimuti momen gala premiere film Qorin 2 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 8 Desember 2025. 

Acara yang seharusnya menjadi perayaan karya, berubah menjadi momen mengenang sosok aktor kawakan, Epy Kusnandar.

Sebagaimana diketahui, Epy Kusnandar yang dikenal dengan totalitasnya dalam seni peran, mengembuskan napas terakhirnya pada 3 Desember 2025, hanya beberapa hari sebelum film terakhirnya ini dirilis ke publik.

Kehadiran keluarga almarhum, yakni putranya, Quentin Stanislavski Kusnandar, yang juga bermain dalam film, dan sang istri, Karina Ranau, menjadi sorotan.

Mata sembab tak bisa disembunyikan dari wajah keduanya. Karina hadir mengenakan kostum seragam asli yang dipakai Epy dalam film tersebut sambil mendekap foto almarhum. 

Sementara Quentin, yang turut bermain dalam film ini bersama sang ayah, hadir membawa cerita pilu tentang pesan terakhir hingga warisan "rongsokan" yang kini terasa begitu berharga.

Quentin Stanislavski, anak bungsu Epy Kusnandar mengenakan kostum ayahnya di film Qorin 2 saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin, 8 Desember 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

Firasat "Pamit" yang Tak Terbaca

Kepada awak media, Quentin membuka suara mengenai momen-momen terakhir bersama sang ayah. Remaja tersebut mengaku sempat merasakan penyesalan karena tidak peka terhadap ucapan Epy.

Menurut Quentin, tidak ada pesan panjang lebar yang disampaikan Epy. Namun, kata "pamit" yang diucapkan berulang kali menjadi pertanda yang baru disadarinya kemudian.

Baca Juga: 6 Film Indonesia Adaptasi Kisah Viral, Baby Udon Segera Dibuat

"Pesan terakhir dari Papi... Bukan pesan sih sebenarnya. Papi sempat berpamitan sama aku, tapi dia hanya ngomong sekadar 'Pamit ya'," kata Quentin.

Quentin menceritakan bahwa pada sore hari sebelum kejadian, Epy memang berpamitan hendak pergi ke warung baru. Namun, keanehan terjadi pada malam harinya.

"Jam setengah sembilan malam dia ngomong gitu lagi, 'Pamit ya', tanpa aku bertanya mau ke mana. Aku pikir harusnya aku bisa nanya-nanya terus aja sama dia... Cukup menyesal, juga tidak banyak berbicara lagi sama Papi. Tapi enggak apa-apa, dia udah tenang," tuturnya.

Merasakan Bumi Lewat Sandal Sang Ayah

Dalam kesempatan tersebut, Quentin menceritakan soal alas kaki milik almarhum Epy yang mungkin terlihat biasa saja bagi orang lain, namun memiliki makna mendalam baginya. 

"Kalau barang-barang Papi yang aku pakai, ada sebagian sandal Papi. Jadi gimana aku bisa merasakan bumi yang Papi injak dengan alas kaki yang dia gunakan. Itu sandal bakal aku pakai dan enggak akan aku biarin rusak," ucap Quentin.

Load More