Suara.com - Sesaat setelah adzan Maghrib berkumandang, sejumlah pekerja terlihat sibuk mempersiapkan layar putih berukuran 7X3 meter yang dibentangkan diantara dua buah tiang bambu yang kemudian dipancang ke tanah.
Layar tersebut nantinya akan menampilkan film lawas dari roll film 35mm yang diputar melalui proyektor. Orang-orang menyebut hiburan rakyat ini dengan nama “Layar Tancap”.
Di sudut yang lain, sejumlah teknisi sibuk mempersiapkan roll film 35mm beserta proyektor untuk pemutaran film layar tancap malam nanti. Beberapa warga pun menunggu diputarnya film sembari menyaksikan teknisi menggulung roll film hingga mengecek proyektor agar pemutaran film dapat berjalan lancar tanpa kendala.
Selepas Isya, anak-anak hingga orang dewasa mulai mencari tempat terbaik untuk dapat menikmati film India yang diputar pada pertunjukan layar tancap malam itu. Film India beserta film-film lawas Indonesia menjadi menu wajib dalam setiap pertunjukan layar tancap.
Pada era keemasannya, layar tancap merupakan primadona hiburan bagi masyarakat urban, terlebih saat akhir pekan. Umumnya pertunjukan layar tancap berlangsung saat pesta pernikahan, khitanan dan perayaan lainnya.
Untuk saat ini, sebagian masyarakat hanya menikmati pertunjukan layar tancap sebagai ajang untuk bernostalgia, sementara sisanya masih merawat dan melestarikan layar tancap dengan kecintaan, salah satunya Muhammad Zaki, seorang penikmat film-film lawas.
Dengan menggunakan mobil bak terbuka, Ia angkut seluruh perlengkapan layar tancap seperti layar putih, tenda, roll film, proyektor, dan sistem pengeras suara. Dirinya bertekad melestarikan layar tancap dengan cara menggelar pertunjukan dari kampung ke kampung.
Sejatinya, menonton layar tancap dengan format film 35mm sudah lama ditinggalkan oleh pelaku industri perfilman serta penikmat film sendiri. Pelaku indudstri perfilman kini sudah beralih ke format digital yang dinilai lebih murah dan mudah, serta memiliki resolusi yang lebih baik.
Selain itu, perkembangan video digital dan menjamurnya bioskop-bioskop modern serta layanan menonton film secara “streaming” perlahan-lahan mulai menggeser keberadaan layar tancap.
Mulai tergeser dan terancam mati secara perlahan, tradisi layar tancap mencoba bertahan hidup lewat gairah dan kenangan masa lalu. Pada era dimana kebudayaan tradisional perlahan mulai terpinggirkan, layar tancap justru masih tetap bertahan memperlihatkan eksistensinya.
Mulai tergeser dan terancam mati secara perlahan, tradisi layar tancap mencoba bertahan hidup lewat gairah dan kenangan masa lalu. Pada era dimana kebudayaan tradisional perlahan mulai terpinggirkan, layar tancap justru masih tetap bertahan memperlihatkan eksistensinya. Menonton pertunjukan layar tancap, sejatinya seperti menaiki mesin waktu yang membawa kita kembali ke masa lampau, banyak kesan dan kenangan manis yang tersaji dalam setiap detik pertunjukannya.
Foto dan Teks
Suara.com/Angga Budhiyanto
Berita Terkait
-
Jordi Amat Berharap Rumput Stadion Patriot Candrabhaga Lebih Bagus Ketimbang JIS
-
Bosan Pop Cinta-cintaan, Pongki Barata Rilis Album Rock 8090
-
Joe Taslim Soal Peran di Mortal Kombat: Salah Sedikit Bisa Dibully Seluruh Dunia
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Siapa Wasit Kuwait yang Diprotes PSSI karena Akan Pimpin Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
-
Potret Kondisi Terkini SPBU Shell yang Kekurangan Stok BBM
-
Dilanda Kemarau, Waduk Dawuhan Madiun Mengering
-
Kebakaran Hebat Pabrik Konstruksi di Serpong Utara
-
Anggota DPR, Satori Diperiksa KPK Sebagai Tersangka Korupsi CSR BI-OJK
-
Nggak Perlu Lompat Pagar lagi, Kini di Stasiun Cikini Ada Pelican Crossing
-
Pemprov DKI Jakarta akan Revitalisasi Pasar Tradisional yang Kumuh dan Rawan Banjir
-
Siswa SMKN 1 Cileungsi Kembali Belajar dengan Tenda Darurat usai Gedung Rusak
-
Viral Tanggul Beton di Laut Cilincing, Ini Penampakannya
-
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta Diperiksa KPK