Mari kita lihat perbandingan sederhana.
Misalnya, Anda ingin membangun rumah 200 m². Jika menggunakan sistem harian, dengan 12 tukang dan estimasi 180 hari kerja, biayanya bisa mencapai sekitar Rp390 juta. Sementara jika menggunakan sistem borongan dengan harga Rp1,5 juta per meter persegi, biayanya sekitar Rp300 juta.
Dari perhitungan kasar tersebut, terlihat bahwa sistem borongan lebih hemat sekitar Rp90 juta. Namun, tentu saja ini bergantung pada banyak faktor seperti lokasi, desain rumah, hingga pengalaman kontraktor.
Perbandingan dari Sisi Kualitas
Sistem harian memungkinkan Anda memilih tukang secara selektif, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi seperti pemasangan keramik atau finishing interior. Anda juga bisa mengganti tukang kapan pun jika tidak puas.
Sedangkan pada sistem borongan, Anda tidak punya banyak kendali terhadap siapa yang bekerja. Segala keputusan diserahkan pada mandor atau kontraktor. Jika Anda tidak aktif mengawasi, kualitas bisa jadi dikompromikan.
Waktu Penyelesaian Proyek
Salah satu keunggulan utama sistem borongan adalah waktu pengerjaan yang lebih terstruktur. Karena dibatasi kontrak, kontraktor akan berusaha menyelesaikan tepat waktu. Sedangkan sistem harian cenderung molor jika tidak diawasi dengan ketat.
Jika Anda punya target waktu tertentu, misalnya rumah harus selesai sebelum pindahan atau acara penting, sistem borongan mungkin lebih cocok.
Baca Juga: 8 Tips Feng Shui untuk Rumah Kecil agar Tetap Hoki, Jangan Salah Atur!
Cocok untuk Kebutuhan Seperti Apa?
Sistem Harian cocok untuk Anda yang ingin:
- Renovasi kecil atau pekerjaan ringan.
- Terlibat langsung dalam proses pembangunan.
- Memiliki waktu luang untuk mengawasi setiap hari.
Sistem Borongan cocok untuk Anda yang:
- Membangun rumah dari nol.
- Tidak punya waktu untuk mengatur dan mengawasi tiap hari.
- Menginginkan proses pembangunan yang cepat dan praktis.
Jadi, Bangun Rumah Borongan vs Tukang Harian Mana yang Lebih Untung?
Jawabannya tergantung kebutuhan dan kondisi Anda. Jika dilihat dari segi biaya dan efisiensi waktu, sistem borongan lebih unggul. Namun, jika Anda sangat peduli pada detail dan kualitas akhir, serta sanggup mengawasi langsung setiap hari, maka sistem harian bisa lebih menguntungkan.
Bila Anda memilih sistem borongan, pastikan untuk:
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
IMI Berikan Dukungan Penuh untuk MotoGP Mandalika 2025
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
TNI Gelar Gladi HUT ke-80, Pesawat Tempur Unjuk Kebolehan
-
Aksi Emak-Emak Menuntut Evaluasi Total Program MBG
-
Aksi Peringatan Satu Bulan Kematian Affan Kurniawan dan Korban Tragedi 29 Agustus
-
Momen Pebalap Marc Marquez Bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara
-
Peringatan 16 tahun Gempa Padang
-
Kedatangan logistik MotoGP Mandalika 2025
-
6 Gerbang Tol di Jakarta Ditutup Sementara untuk Perbaikan
-
Sidang Korupsi PMI Palembang, Fitrianti Agustinda dan Suami Didakwa