Foto / News
Kamis, 13 November 2025 | 17:30 WIB
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Maria Catarina Sumarsih saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Poster tolak Soeharto menjadi pahlawan saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Para aktivis dari sejumlah organisasi, Mahasiswa dan masyarakat sipil saat mengikuti Aksi Kamisan ke-886 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Aksi Kamisan ke-886 ini digelar untuk memperingati 27 tahun Tragedi Semanggi 1 yang menyebabkan 17 warga sipil tewas dan 109 orang lainnya terluka saat gelombang demo reformasi pada November 1998.

27 tahun berlalu sejak tragedi tersebut, namun hingga kini masih belum ada keadilan untuk para korban dan keluarganya. Ironisnya, pemerintah justru memberi gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto, tokoh Orde Baru yang bertanggung jawab atas kasus tersebut dan banyak pelanggaran HAM lainnya.

Untuk itu, pada aksi Kamisan ke-886 ini mereka mendesak agar Jaksa Agung mengusut tuntas kasus Semanggi I, meminta pemerintah mencabut gelar pahlawan Soeharto. Serta menghentikan represi terhadap rakyat, dan jalankan penyelidikan HAM secara independen dan transparan. [Suara.com/Alfian Winanto]

Load More