Foto / News
Senin, 08 Desember 2025 | 19:17 WIB
Foto udara kondisi permukiman warga yang terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]
Foto udara kondisi permukiman warga yang terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]
Warga melintasi banjir lahar hujan Gunung Semeru untuk mengevakuasi ternak miliknya di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]
Kondisi rumah warga yang terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]
Warga melintasi jembatan darurat menuju tempat yang lebih tinggi untuk evakuasi diri di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]
Warga mengungsi ke perbukitan di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]
Foto udara kondisi permukiman warga yang terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]

Suara.com - Foto udara kondisi permukiman warga yang terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (8/12/2025). Sedikitnya 15 rumah warga dan satu masjid tertimbun material banjir lahar hujan yang terjadi pada Sabtu (6/12/2025) dengan ketebalan material mencapai hingga empat meter.

Pemerintah Kabupaten Lumajang mengerahkan petugas gabungan untuk mempercepat penanganan banjir lahar Gunung Semeru yang mengisolasi 138 KK atau 512 jiwa di wilayah tersebut. Sementara ratusan warga memilih untuk evakuasi mandiri menghindari risiko banjir susulan di perbukitan karena jalur utama keluar masuk daerah tersebut rusak akibat diterjang aliran lahar hujan.

Tim gabungan juga terus melakukan pemetaan kerusakan sambil membersihkan akses jalan yang tertutup material vulkanik agar distribusi bantuan logistik dapat menjangkau seluruh warga terdampak. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih dapat memicu banjir lahar susulan di kawasan lereng Semeru. [ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nz]

Load More