Suara.com - Hati-hati bila Anda sering berdiri atau duduk berdekatan dengan mesin printer, karena bisa berisiko terkena penyakit pernapasan.
Meskipun studi kasus ini bisa dibilang masih dini, para peneliti telah menunjukkan bahwa pencetakan laser menciptakan 'hujan' partikel kecil, yang menetap di udara dan dapat terhirup jauh ke dalam paru-paru.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa menghirup partikel kecil dari printer dalam kurun waktu yang lama dapat merusak hati dan paru-paru.
Kesimpulan ini didapat setelah Profesor Lidia Morawska dari Laboratorium Internasional untuk Kualitas dan Kesehatan Air, Queensland University of Technology, melakukan studi pada 2007 terkait dengan paparan partikel yang disebabkan oleh printer.
"Kami menemukan bahwa beberapa printer di ruang kantor kami, printer memancarkan partikel yang kecil, namun berat. Jadi kami sarankan mesin ini harus dipindahkan ke koridor di mana ada ventilasi yang baik," jelasnya seperti dikutip ABC Australia.
Seperti namanya: partikel ultrafine, partikel-partikel ini sangat kecil, yakni kurang dari 0,1 mikrometer diameter. Selain printer, sumber partikel ultrafine juga terdapat pada knalpot kendaraan, pembakaran kayu, serta sisa proses memasak.
Prof Morawska menemukan bahwa proses emisi partikel datang ketika toner printer dan kertas berjalan dari atas roller printer yang panas.
Bahan kimia yang dikenal stabil dan merupakan senyawa organik mulai akan dilepaskan ke udara. "Senyawa ini kemudian bereaksi dengan ozon di udara dan mengembun untuk membentuk partikel ultrafine. Suhu Printer adalah hal yang utama. Semakin panas, semakin banyak partikel yang direproduksi," jelasnya.
Selain itu, tim peneliti Prof Morawska juga menunjukkan bahwa perbedaan model mesin dari produsen yang sama dapat menghasilkan tingkat yang sangat berbeda dari partikel. Jadi apa yang bisa kita lakukan?
"Pastikan ruang kantor memiliki ventilasi yang baik, yang berarti bahwa ada pertukaran dengan udara luar. Jika memungkinkan, tempatkan printer di tempatkan yang berventilasi baik dan jauh dari orang-orang," kata Prof Morawska.
Selain itu, hindari berdiri di dekat printer selama proses pencetakan. Orang dengan asma atau penyakit jantung akan lebih baik disarankan untuk tidak duduk di dekat printer.
Berita Terkait
-
Epson Hadirkan Seri Printer EcoTank Terbaru, Dorong Produktivitas dan Efisiensi Bisnis UKM
-
Panduan Langkah demi Langkah Memperbaiki Print Spooler Anda
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
7 Rekomendasi Printer All In One Terbaik 2025, Harga Mulai Rp750 Ribu
-
Krisis Sunyi di Asia: Penyakit Pernapasan Kronis dan Beban Ganda yang Kian Menghimpit
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda