Suara.com - Meski hingga kini belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab pasti tewasnya Robin Williams, namun salah seorang petugas dari Kantor Sheriff Marin County, seperti dilansir dari TIME, mengungkapkan bahwa penyebab kematian aktor sekaligus komedian ternama itu ada dua poin yaitu, bunuh diri dan kekurangan oksigen (asphyxia).
Asphyxia yang dialami Robin akibat dari lehernya yang diikat pada seutas sabuk yang diikat di pintu kamarnya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan asphyxia?
Asphyxia atau asfiksia seperti dilansir dari Journal of Medical Case Reports, adalah keadaan atau suatu kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan oksigen dan terakumulasinya karbondioksida dalam darah dan jaringan akibat gangguan respirasi.
Kondisi ini menyebabkan penghalangan (arrest) kardiopulmoner. Penyakit asfiksia bisa berakibat fatal -- yaitu, kematian, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Asphyxia itu sendiri bisa terjadi, karena adanya suatu keadaan rasa depresi dari susunan saraf pusat (CNS) yang menyebabkan gagalnya paru-paru untuk bernapas.
Gagalnya paru-paru melakukan fungsi pernapasan, membuat organ tubuh yang lain pun menjadi kekurangan oksigen.Inilah yang menyebabkan seseorang bisa meninggal dunia, karena tidak segera mendapat pertolongan.
Ada beberapa penyebab mengapa orang mengalami depresi Asphyxia.
Seperti yang disebutkan dalam laman Wikipedia, secara umum penyebab asphyxia adalah kondisi atau substansi yang menghalangi respirasi:
1. Obstruksi ekstrapulmoner, seperti pada kompresi trakeal akibat tumor, strangulasi, trauma atau sesak napas
2. Hipoventilasi akibat penyalahgunaan opioid, penyakit atau hemoragi medular, pneumotoraks, paralisis otot respiratorik, atau penghalangan kardiopulmoner.
3. Inhalasi agens toksik, seperti pada keracunan karbon monoksida, inhalasi asap dan inhalasi oksigen berlebihan.
4. Obstruksi intrapulmoner, seperti pada obstruksi jalan napas, asma parah, aspirasi benda asing dan hampir tenggelam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental