Suara.com - Pemerintah Sierra Leone melarang warganya untuk keluar rumah selama tiga hari. Keputusan itu diambil setelah pemerintah setuju untuk melakukan shutdown alias penghentian semua kegiatan sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus Ebola.
Enam juta warga Sierra Leone akan dipaksa untuk tetap tinggal di rumah sejak pukul 00.00 GMT. Hanya petugas kesehatan profesional dan aparat keamanan yang boleh keluar rumah.
Selain itu, sekitar 30 ribu relawan akan mendatangi rumah warga Sierra Leone satu per satu untuk memberikan edukasi tentang wabah Ebola. Selain itu, relawan akan memberikan sabun kepada warga.
Upaya mendatangi rumah warga satu per satu juga merupakan cara yang diambil untuk mendapatkan pasien baru yang terkena Ebola. Petugas kesehatan mengkritik keputusan pemerintah Sierra Leone tersebut yang melakukan shutdown.
Doctors Without Borders mengungkapkan, shutdown yang dilakukan pemerintah Sierra Leone akan menghancurkan kepercayaan masyarakat kepada petugas kesehatan. Namun, pemerintah bersikeras untuk melanjutkan shutdown.
“Hujan atau terang benderang, shutdown akan tetap dilanjutkan selama tiga hari. Keputusan ini akan diterapkan hingga tuntas,” kata Steven Gaojia, kepala pusat operasi Ebola di Sierra Leone.
Wabah Ebola yang menyerang sejumlah negara di Afrika Barat telah menewaskan lebih dari 2.600 orang. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyebuhkan virus tersebut. (AFP/CNA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat