Suara.com - Menurut sebuah penelitian di Inggris, penyakit umum yang sering diderita oleh anak-anak di antaranya adalah amandel dan infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran di kemudian hari.
Penelitian dari The Newcastle Thousand Families ini, memonitor 1142 bayi di Newcastle yang lahir pada 1947 hingga 2014, untuk mengukur kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Sebanyak 25 persen dari mereka yang kini telah berusia 60 tahun, diuji kemampuan pendengarannya. Hasil menunjukkan bahwa mereka yang memiliki infeksi saat usia anak-anak cenderung berisiko kehilangan fungsi pendengaran di usia tua.
Dokter Mark Peace, yang memimpin penelitian di Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Newcastle mengemukakan bahwa anak-anak yang memiliki infeksi telinga sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lanjut. Jika tidak, mereka berisiko kehilangan fungsi pendengarannya di kemudian hari.
"Penelitian ini sudah dilakukan 70 tahun terakhir untuk mendapatkan gambaran adanya faktor-faktor di masa muda yang bisa menganggu fungsi pendengaran saat usia lanjut," ujarnya.
Tonsilitis atau yang sering disebut amandel, infeksi telinga dan penyakit bronkitis dinyatakan positif berpengaruh pada kesehatan yang akan didapatkan di usia tua seseorang.
Dokter Ralph Holme, selaku Kepala Biomedical Research terkait Indra Pendengaran mengatakan bahwa satu dari enam orang di Inggris mengalami kehilangan fungsi pendengaran saat usia lanjut. Hal ini kemudian tak hanya dilihat sebagai faktor umur, tapi ada faktor lainnya yang mempengaruhi.
"Awalnya saya berpikir gangguan pendengaran di usia tua karena faktor umur, tapi tak semuanya benar. Penyakit di masa kecil bisa memiliki konsekuensi jangka panjang dengan kemampuan pendengaran seseorang di kemudian hari," katanya. (News.com.au/Firsta Putri)
Berita Terkait
-
Good Gesture: Cara Kreatif Ajarkan Literasi Keuangan ke Teman Tuli
-
Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar
-
Gengsi Hajatan 'Sound Horeg' Berujung Petaka, Warga Ramai-Ramai Berobat ke Poli THT
-
Ahli THT UI: Ketulian Akibat Sound Horeg Itu Tidak Terlihat!
-
i-Chat 2.0: Fitur Baru Telkom Bagi Penyandang Disabilitas Tuli dan Disabilitas Wicara
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak