Suara.com - Status darurat kesehatan Internasional terkait penyebaran virus mematikan ebola yang melanda Afrika Barat tepatnya di Sierra Lone, mendesak Badan kesehatan Dunia (WHO) untuk segera mempersiapkan uji klinis eksperimen terhadap virus ini.
Sekitar 1600 dosis vaksin tiba di Jenewa diharapkan bisa segera digunakan secara luas untuk menghentikan penyebaran virus mematikan ini.
Sementara itu, hari ini waktu setempat dokter menyebutkan adanya dua korban tewas di bagian timur Sierra Leone akibat kerusuhan yang terjadi ketika para pekerja mengambil sampel darah dari seorang perempuan berusia 90 tahun yang diduga mengidap virus ebola.
Sementara itu dokter mengatakan, hari ini dua orang tewas dalam kerusuhan hari sebelum di timur Sierra Leone, yang meletus ketika para petugas kesehatan mencoba mengambil sampel darah dari seorang wanita 90 tahun yang diduga menderita ebola.
Beberapa bangunan coba diruntuhkan sekelompok pemuda sembari berteriak "Tak ada lagi ebola!"
Sierra Leone, sekitar Guinea dan Liberia merupakan pusat penyebaran wabah ebola yang terbesar. Virus ini telah menewaskan lebih dari 4.500 jiwa termasuk di negara-negara lain.
Tim medis dan peneliti berupaya sekuat tenaga untuk memperlambat penyebaran virus yang mematikan ini. WHO juga diketahui meluncurkan program konsultasi darurat yang menghubungkan para ahli kesehatan di Jenewa dengan masyarakat daerah Afrika Barat via telepon dan video conference.
Vaksin, yang dikembangkan oleh Laboratorium Mikrobiologi Nasional di Winnipeg merupakan salah satu vaksin ebola eksperimen yang terbukti efektif mencegah penyebaran virus ebola pada monyet.
Asisten direktur WHO, Marrie-Paule Kieny, selasa lalu, seperti dilansir Zeenews, berharap agar vaksin massal bisa dipersiapkan pada awal 2015. "Pemerintah di berbagai negara mendorong secepatnya agar vaksin ebola ini bisa diproduksi secara massal dan digunakan secara nyata kepada masyarakat," ujarnya. (AFP/Zeenews India/Firsta Putri)
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja