Suara.com - Sejumlah rekan kerja Muk, pasien terduga ebola yang kini dirawat di RSUD Dr Sudono, Madiun, menyatakan sudah menjalani tes medis secara berlapis dari organisasi kesehatan dunia (WHO) sehingga dinyatakan sehat.
Muk dan 34 rekan lainnya asal Indonesia menjadi TKI sejak Maret 2014 untuk perusahaan kayu asal Malaysia di Buchanan Monrovia, Liberia. Mereka dipulangkan dari Liberia oleh Pemerintah Republik Indonesia dan PBB untuk mencegah penyebaran virus ebola.
Rekan kerja Muk, Kuncoro Sunyoto, warga Gemarang, Kabupaten Madiun, Sabtu (1/11/2014), mengatakan ia dan para TKI lainnya telah menjalani serangkai tes kesehatan untuk memastikan tidak terinfeksi ebola sebelum pulang ke Indonesia.
"Saya menjalani tes medis sebanyak enam kali saat akan keluar dari hutan menuju ke kota. Kemudian, dua kali tes medis saat akan keluar dari Liberia," ujar Kuncoro kepada wartawan.
Saat perjalanan pulang ke Tanah Air, ia kembali menjalani tes medis sebanyak dua kali di Bandara Casablanca, Maroko, dan satu kali tes medis di Abu Dhabi, Qatar.
"Terakhir, saya kembali menjalani tes kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Beberapa kali tes tersebut hasilnya sehat. Buktinya kami diperbolehkan pulang dan tidak dikarantina," ungkapnya.
Menurut dia, selama bekerja, Muk memang pernah sakit, yakni sakit malaria. Meski demikian, ia ragu jika Muk terkena ebola. Sebab, jika positif ebola, ia akan langsung dikarantina oleh WHO saat masih berada di Liberia dan tidak diizinkan kembali sebelum membaik.
Rekan kerja Muk lainnya, Prasetyo mengatakan, dalam pemulangan ke Tanah Air tersebut, pemulangan dilakukan dalam dua gelombang.
"Gelombang pertama dipulangkan sebanyak lima orang yang dipulangkan pada dari Liberia pada tanggal tanggal 13 Oktober lalu," tutur Prasetyo.
Sedangkan gelombang kedua dipulangkan sebanyak 29 orang pada tanggal 22 Oktober lalu. Terdapat delapan TKI asal Madiun yang ikut bekerja di Liberia. Mereka berharap kondisi Muk segera membaik dan segera pulang ke rumah.
Muk, pasien terduga terjangkit virus ebola, hingga saat ini masih dirawat di RSUD dr Seodono Madiun. Kondisinya tergolong stabil, meski jumlah trombositnya menurun dan mengalami gangguan fungsi ginjal. Sebelum dipulangkan ke Tanah Air, Muk mengalami demam dan sempat dikarantina di Liberia selama sepekan. Sepulang ke Indonesia, Muk juga sempat dikarantina di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, namun hanya sehari dan akhirnya pulang ke Madiun.
Setelah lima hari berada di kampung halamannya, ia kembali demam hingga akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soedono.
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja