Suara.com - Otoritas kesehatan Uganda mengumumkan wabah Ebola di negara itu setelah satu pasien meninggal dunia dan delapan lainnya dirawat.
Al Jazeera melaporkan seorang pria berusia 24 tahun di distrik Mubende meninggal dunia setelah sebelumnya menunjukkan simtom. Sementara itu, delapan pasien suspek kini masih menerima perawatan medis.
“Kami ingin menginformasikan kepada masyarakat bahwa kini kami sedang mengalami wabah Ebola, yang kami konfirmasi kemarin,” ujar Diana Atwine, sekretaris Kementerian Kesehatan Uganda, Selasa (20/9).
Pasien meninggal tersebut dilaporkan mengalami demam tinggi, diare, sakit perut, dan muntah darah. Sebelumnya, ia dirawat karena malaria.
Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Afrika mengatakan saat ini ada delapan pasien suspek Ebola. WHO juga menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan otoritas di Uganda untuk menyelidiki penyebaran ini dan menurunkan personel di daerah yang terdampak.
“Uganda tidak asing dengan pengendalian Ebola. Berkat keahlian yang dimiliki, tindakan telah diambil untuk mendeteksi virus dengan cepat, dan kami mengandalkan pengetahuan ini untuk menghentikan penyebaran infeksi,” ujar direktur regional WHO Afrika, Matshidiso Moeti.
WHO juga mengonfirmasi bahwa sebelumnya terdapat tujuh kasus Ebola strain Sudan, dengan rincian empat kasus di Uganda dan tiga lainnya di Sudan.
Uganda terakhir kali melaporkan kasus Ebola strain Sudan pada tahun 2012.
Tingkat kematian virus Sudan bervariasi dari 41 persen hingga 100 persen pada wabah-wabah sebelumnya, ungkap WHO.
Organisasi tersebut juga menyebut bahwa vaksinasi cincin pada orang-orang yang berisiko tinggi dengan vaksin Ervebo sangat efektif dalam mengendalikan penyebaran Ebola dalam wabah yang baru-baru ini terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan di tempat lain, tetapi vaksin ini baru disetujui penggunaannya untuk strain Zaire.
Virus Ebola pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 di DRC (sebelumnya bernama Zaire), dan sejak saat itu telah memicu serangkaian epidemi di Afrika dan menewaskan sekitar 15.000 orang.
Penularan kepada manusia adalah melalui cairan tubuh, dengan gejala utama berupa demam, muntah, pendarahan, dan diare.
Wabah Ebola termasuk sulit dikendalikan, terutama di lingkungan perkotaan.
Berita Terkait
-
Simpanse Pukul Akar Pohon Layaknya Main Drum untuk Kirim Pesan Jarak Jauh
-
Blind Football, Bagaimana Jika Kalian Main Sepakbola dalam Keadaan Buta?
-
Ilmuwan Duga Infeksi Ebola yang Kembali Terulang Masih Berkaitan dengan Wabah pada 2018
-
Wabah Ebola Ancam Kongo, WHO Afrika Siap Berikan Dukungan
-
Ghana Sudah Terbebas dari Virus Marburg yang Mirip Ebola
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara