Suara.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan penanggulangan HIV/AIDS untuk anak di Indonesia masih sangat minim dibandingkan jenis penyakit lain seperti gizi buruk.
"Program-program pemerintah cenderung menanggulangi gizi buruk pada anak, padahal ancaman HIV/AIDS pada anak juga sangat tinggi," kata Arist di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pemerintah juga lebih fokus menanggulangi angka kematian ibu dan bayi dan melupakan penanggulangan HIV/AIDS yang juga masalah serius yang perlu segera diatasi.
Pada 2014, Komnas PA mencatat sebanyak 408 anak positif terjangkit HIV/AIDS. Jumlah ini meningkat dari tahun 2013 yaitu sebanyak 372 orang.
Untuk menanggulangi penularan HIV/AIDS pada anak, lanjut dia, dapat dilakukan dengan memeriksa darah bayi secara berkala sejak bayi tersebut dilahirkan.
"Ini upaya yang harus dilakukan untuk memonitor sekaligus mendata bayi yang kemungkinan terinfeksi," kata Arist.
Ia menjelaskan, masa inkubasi atau waktu setelah terjadinya penularan sampai dengan timbulnya gejala HIV/AIDS butuh waktu lima hingga sepuluh tahun.
"Maka harus dipantau secara benar, karena kematian itu juga tidak hanya karena gizi buruk, tapi juga HIV/AIDS yang hingga kini belum ada obatnya," kata Arist. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Apa Ciri-ciri HIV? Penyakit Berbahaya, Dituding Diderita Paula Verhoeven Jelang Jadi Istri Baim Wong
-
Jarang Diajarkan di Sekolah, Edukasi Seks Ini Penting Diketahui Remaja
-
Hati-hati! HIV Bisa Menular Lewat Cairan Tubuh, Ini Cara Mencegahnya
-
Emiten Ini Munculkan Tayangan Tentang HIV/AIDS di 924 Layar Televisi KRL, Apa Tujuannya?
-
Kemnaker Ingatkan Rumah Sakit tentang Penerapan K3 di Tempat Kerja
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis