Suara.com - Deodoran memang menjadi senjata bagi lelaki maupun perempuan yang memiliki masalah pada bau badan. Kini deodoran tak hanya berupa stick atau bahkan roll on, deodoran jenis spray dan krim pun banyak kita temui di pasaran.
Wangi yang ditawarkan pun beraneka ragam, menyesuaikan dengan karakter si calon pembelinya meski hanya beberapa jam. Deodoran diketahui mengandung bahan kimia yang diperlukan untuk membunuh bakteri.
Namun penggunaan jangka panjang dari bahan kimia tentunya akan menimbulkan masalah kesehatan. Tak banyak yang tahu, deodoran bisa memicu timbulnya alergi hingga kanker payudara.
1. Alergi kulit
Sebagian besar deodoran mengangung etanol. Seperti alkohol lainnya, etanol bisa membuat kulit menjadi kering. Kekeringan kulit bisa menyebabkan gatal dan ruam di bagian ketiak.Tak hanya itu, deodoran juga diketahui mengandung pestisida yang disebut triclosan. Tentu pemakaian deodoran dalam jangka waktu yang lama bisa berakibat buruk bagi kesehatan kulit Anda.
2. Meninggalkan noda dan residu
Deodoran terutama jenis stik, roll on, dan krim biasanya meninggalkan noda kuning pada pakaian. Bagi orang yang memiliki banyak koleksi pakaian putih, nampaknya harus mempertimbangkan ulang saat menggunakan deodoran.
3. Pemicu Alzheimer
Percaya atau tidak, pemakaian deodorant daam jangka waktu yang lama bisa memicu penyakit Alzheimer. Kandungan alumunium pada deodoran menurut sebuah penelitian dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak manusia.
4. Menyebabkan janin cacat saat lahir
Deodoran juga mengandung paraben dan phthalates yang memicu janin yang dikandung bumil mengalami kecacatan saat lahir. Paraben seperti diketahui sering digunakan sebagai pengawet. Sedangkan phthalates menimbulkan berbagai aroma menyegarkan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paraben bisa memicu pubertas dini pada anak-anak, dan cacat lahir pada janin yang dikandung ibu hamil. Begitu juga dengan phthalates yang memicu terjadinya mutasi sel. Jadi, bagi Anda yang sedang hamil sebaiknya hindari penggunaan deodoran jenis apapun.
5. Menyebabkan kanker payudara
Deodoran sebagian besar dioleskan atau disemprotkan di bagian ketiak yang dekat dengan jaringan payudara. Senyawa estrogenik yang dikandung deodoran memicu peningkatan hormon estrogen yang berperan memicu pertumbuhan jaringan payudara. Jika jaringan payudara ini tumbuh terlalu cepat, maka bisa membuka jalan munculnya sel kanker. (Boldsky)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban