Suara.com - Angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia semakin meningkat. Bahkan, menurut dr. R. Koesmedi Priharto, SpOT M. Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, PTM juga menjadi penyebab utama kematian di Ibu kota.
Berdasarkan informasi dari Surveilans Penyebab Kematian Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, tiga penyakit utama kematian di DKI Jakarta, baik pada 2013 maupun 2014 adalah Hipertensi, Diabetes Melitus (DM) dan penyakit kardiovaskular seperti Stroke, Jantung dan lainnya.
Umumnya, penyakit-penyakit tersebut terkait dengan konsumsi gula, garam dan lemak (GGL) yang berlebih. Sementara seharusnya, anjuran batas konsumsi GGL yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yaitu garam 1 sendok teh, dan lemak 5 sendok makan per hari per orang.
Untuk menekan angka kematian yang disebabkan oleh PTM ini, Pemerintah DKI Jakarta pun memiliki program untuk mengatur tentang penjualan makanan di pinggir jalan yang harus disertivikasi dan dicek tentang kandungan GGL. Selain itu, makanan-makanam tersebut juga harus bebas dari bahan pengawet dan zat pewarna.
"Saat ini sampel baru mau kita uji. Sementara instruksi sudah ada sejak 2 minggu lalu dari bapak Gubernur, kami mengambil empat wilayah uji coba, yakni Melawai, Blok S, Kebon Sirih, dan IRTI," tutur Koesmedi usai membuka Program Edukasi Konsumsi Gula, Garam, lemak, dan Baca Label Kemasan di Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Lokasi-lokasi tersebut dipilih, dikarenakan memang sudah terkenal sebagai tempat makan pinggir jalan yang sudah tertata. Namun jika program ini mencapai target, nantinya proses sertifikasi akan menyeluruh.
Proses pengujian sampel dapat diikuti oleh seluruh pemilik warung makanan pinggir jalan, dengan mendaftarkan ke Dinas UKM DKI Jakarta, setelah itu, Dinas UKM akan mengambil sampel makanan yang akan diuji coba dan diperiksa Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Nanti warung makan yang sudah disertifikasi akan kita masukan ke Google Map melalui program Jakarta Smart, yang bekerjasama dengan Dinas Kominfo DKI Jakarta, sehingga akan terlihat, warung tersebut makanannya sehat," jelas dia lagi.
Program ini lanjut Koesmedi ditargetkan selesai secepat bahkan jika memungkinkan, bisa selesai dalam bulan ini.
Semua jenis makanan, berat maupun ringan akan diambil sampelnya dan diperiksa. Meski kebanyakan makanan yang dijual pada warung pinggir jalan mengandung GGL, Koesmedi menekankan, yang penting komposisinya harus pas dan tidak berlebihan.
Berita Terkait
-
Fakta dan Mitos tentang Gula: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
-
Kaleidoskop 2025: 8 Lagu Indonesia Paling Viral, Tak Semuanya Baru Dirilis
-
Ternyata Sesederhana Ini! Rutinitas Malam yang Ampuh Cegah Gula Darah Naik
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Jangan Takut MCU! Ini 9 Hal Penting yang Diperiksa dan Artinya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa