Banyak ibu menjadikan susu sebagai pengganti nutrisi saat anak sulit makan atau tak sempat mengonsumsi makanan padat. Namun, ternyata cara ini bukan langkah yang benar. Karena menurut Dr. Endang D. Lestari SpA(K), MPH, ketua UKK Gizi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), susu bukanlah pengganti makanan padat meskipun kandungan nutrisi pada susu termasuk lengkap.
"Susu tidak bisa jadi pengganti nutrisi makanan padat. Anak harus mendapat makanan yang padat seperti sayuran, karbohidrat, dan buah-buahan supaya fungsi ususnya bisa berjalan normal," ujarnya pada acara temu media yang diselenggarakan Wyeth Nutrition di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan banyak ibu yang memilih susu untuk mempercepat pemberian nutrisi bagi anak-anak yang tidak sempat sarapan di pagi hari.
"Susu sebaiknya hanya menjadi pelengkap nutrisi yang tidak didapatkan anak melalui makanan utama. Menurut penelitian, anak-anak makan sesuai angka kebutuhan gizi (AKG) hanya sedikit, untuk tumbuh dan berkembang butuh tambahan pasokan, jadi susu menjadi pelengkap asupan tersebut," imbuhnya.
Untuk menyiasati kesulitan makan pada anak-anak, Endang mengimbau para ibu mengkreasikan jenis makanan padat gizi untuk putra-putrinya. Sebaiknya waktu makan juga diberi jarak setiap tiga jam sekali dan biasakan untuk memberi makan ketika anak lapar dan menyudahi ketika anak sudah kenyang.
Berita Terkait
-
Program Minum Susu di Sekolah, Bekal Siswa Menuju Indonesia Emas 2045
-
60 % Anak Indonesia Tidak Minum Susu, Mimpi Generasi Emas 2045 di Ujung Tanduk?
-
Apa Itu Parenting VOC? Ramai Dikaitkan dengan Soimah, Ternyata Punya Dampak Negatif
-
Anak Asyik Duduk Manis Saat Ibunya Nyapu Kelas, Netizen Heran: Ini Mendidik Raja?
-
Makna Co-Parenting di Balik Kabar Perceraian Acha Septriasa, Apa Artinya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat