Suara.com - Anak-anak yang terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebaiknya segera diobati. Pasalnya, kondisi ini memicu masuknya kuman ke bagian telinga tengah sehingga menimbulkan infeksi.
Parahnya lagi infeksi di bagian telinga tengah membuat anak menjadi 'congekan' atau keluar cairan seperti nanah dari kuping.
Menurut Prof. Dr. Zainul Al Djaafar Sp.THT-KL (K) dari RS Khusus THT-Bedah KL Proklamasi, anak yang mengalami radang tenggorokan atau pilek bisa mendorong kuman untuk masuk ke telinga tengah melalui saluran eustachius.
Saluran ini, lanjut dia, merupakan penghubung telinga bagian tengah dengan rongga di belakang hidung dan tenggorokan bagian atas. Kuman yang masuk ke telinga akan menyebabkan infeksi jika kekebalan tubuh anak tak baik dan lingkungan tempat tinggal anak tidak layak.
"Infeksi telinga tengah sering dialami bayi dan anak-anak, karena saluran eustachiusnya mendatar antara bagian tenggorok dengan telinga tengah. Kalau ISPA terjadi dan imunnya lemah maka kuman bisa leluasa menginfeksi telinga tengah," kata Prof. Zainul Djaafar pada diskusi media 'Waspada Bahaya Ketulian Akibat Radang Telinga Tengah' di Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa gejala yang ditimbulkan dari infeksi bagian tengah ini antara lain, anak akan mengalami nyeri di bagian telinga, gangguan pendengaran, pusing, demam, gangguan keseimbangan dan sering gelisah. Namun, jika infeksi telinga di bagian tengah sudah semakin parah, anak akan mengalami 'congekan' bahkan bisa berujung hilangnya pendengaran.
Sebagai langkah pencegahan, Prof. Zainul menyarankan, anak harus mendapatkan asupan makanan sehat dengan gizi seimbang agar imunitas tubuhnya kuat. Sementara, ibu yang masih menyusui buah hatinya dianjurkan membiasakan anak mengonsumsi air susu ibu (ASI).
Ini sangat penting untuk diperhatikan, karena saat menyusui, tambah dia, posisi tenggorokan anak lebih tinggi dibanding rongga telinga tengah. Sehingga ada alasan lain mengapa ibu harus memberikan ASI ketimbang susu formula.
"Cara terbaik adalah memberi ASI selama enam bulan pertama. Jangan memberi susu botol dalam keadaan berbaring. Pastikan anak mendapatkan gizi seimbang agar kekebalan tubuhnya kuat," tutup Prof. Zainul.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025