Ilustrasi gula (shutterstock)
Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berkalori tinggi memiliki dampak negatif bagi tubuh. Salah satu bahayanya adalah kadar gula dalam darah bisa melonjak naik, sehingga berpotensi memicu penyakit diabetes atau kencing manis. Sayangnya, tak banyak anggota masyarakat yang mengetahui hal ini.
Menurut Prof Dr dr Achmad Rudijanto, selaku Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), banyak orang mengonsumsi makanan manis atau berkalori tapi tak mengimbanginya dengan aktivitas fisik. Akibatnya kadar gula dalam darah pun meningkat.
"Peningkatan prevalensi diabetes terjadi karena pola hidup. Terutama kalau jumlah kalori yang masuk banyak, tapi pengeluarannya sedikit sehingga terjadi penumpukan kalori yang menyebabkan kenaikan kadar gula dalam darah," kata Professor yang akrab disapa Rudi pada diskusi media di Jakarta, Jumat, (10/4/2015).
Lebih lanjut, Prof Rudi memaparkan, dalam satu sendok makan (sdm) atau 8 gram gula terkandung 32 kalori. Idealnya, 1 kalori yang masuk ke dalam tubuh harus 'dibayar' dengan 25 langkah berjalan kaki. Jadi setiap konsumsi 32 kalori berarti harus ditebus dengan 800 langkah.
Sayangnya tak semua orang menyadari aturan ini. Akibatnya banyak orang yang mengalami diabetes di kemudian hari karena banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tak diimbangi dengan aktivitas fisik.
"Kenyataannya nggak banyak yang tahu dan menjalani formula ini. Sehingga tahu-tahu sudah mengalami gejala diabetes. Inilah pentingnya tabel nutrisi pada setiap makanan," pungkas Prof Rudi.
Menurut Prof Dr dr Achmad Rudijanto, selaku Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), banyak orang mengonsumsi makanan manis atau berkalori tapi tak mengimbanginya dengan aktivitas fisik. Akibatnya kadar gula dalam darah pun meningkat.
"Peningkatan prevalensi diabetes terjadi karena pola hidup. Terutama kalau jumlah kalori yang masuk banyak, tapi pengeluarannya sedikit sehingga terjadi penumpukan kalori yang menyebabkan kenaikan kadar gula dalam darah," kata Professor yang akrab disapa Rudi pada diskusi media di Jakarta, Jumat, (10/4/2015).
Lebih lanjut, Prof Rudi memaparkan, dalam satu sendok makan (sdm) atau 8 gram gula terkandung 32 kalori. Idealnya, 1 kalori yang masuk ke dalam tubuh harus 'dibayar' dengan 25 langkah berjalan kaki. Jadi setiap konsumsi 32 kalori berarti harus ditebus dengan 800 langkah.
Sayangnya tak semua orang menyadari aturan ini. Akibatnya banyak orang yang mengalami diabetes di kemudian hari karena banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tak diimbangi dengan aktivitas fisik.
"Kenyataannya nggak banyak yang tahu dan menjalani formula ini. Sehingga tahu-tahu sudah mengalami gejala diabetes. Inilah pentingnya tabel nutrisi pada setiap makanan," pungkas Prof Rudi.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
-
5 Gejala Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Kesemutan Tangan dan Kaki!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara