Suara.com - Masih ingatkah Anda dengan film The Curious Case of Benjamin Buton yang dibintangi oleh Brad Pitt? Film yang menceritakan seorang anak dengan raut fisik yang tua, tapi seiring dengan pertambahan usianya dia justru semakin muda?
Ternyata sosok yang diciptakan F Scott Fitzgeral dalam novelnya ini memang terjadi di dunia nyata. Seorang anak berusia empat tahun di Argentina tumbuh dengan fisik seperti orang tua yang keriput dan mengalami kerontokan rambut.
Bocah bernama Franco Villavicencio ini diketahui mengalami penyakit langka terkait penuaan dini yang disebut progeria.
Layaknya anak-anak lainnya, ia senang bermain dan menonton film kartun. Jiwa dan pikirannya tetap muda meski harus terperangkap dalam fisik orang tua. Fisik ini pulalah yang membuat kesehatannya terus memburuk.
Progeria merupakan penyakit langka yang disebabkan adanya kelainan genetik. Dalam bahasa Yunani, progeria berasal dari kata proeros yang berarti penuaan dini.
Oleh karena itu, pasien dengan kelainan ini lahir dalam keadaan sehat seperti tak memberi tanda adanya sesuatu yang ganjil. Namun seiring dengan pertambahan usianya, pasien mulai menunjukkan gejala progeria seperti rambut rontok, kulit keriput, dan pertumbuhan tulang dan organ lainnya yang lambat.
Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh protein mutan yakni progerin sehingga penuaan fisik terjadi lebih cepat sebelum waktunya.
Pasien dengan kelainan langka ini akan memiliki tampilan fisik 8 kali lebih tua dari umur seharusnya. Wajar jika Franco terlihat sangat tua jauh dari usia dirinya yang sebenarnya.
Layaknya orang lanjut usia, anak dengan masalah progeria akan menderita penyakit yang berhubungan dengan penuaan seperti radang sendi dan penyakit jantung.
Mirisnya, tak sedikit pasien dengan progeria yang meninggal di usia terbilang muda yakni belasan tahun karena stroke atau penyakit jantung.
Berbicara mengenai pengobatan, belum ada obat untuk menyembuhkan kelainan progeria.
Pengobatan hanya simtomatik, yaitu berdasar gejala yang timbul. Misalnya jika sang anak mengalami radang sendi maka Ia harus menjalani pengobatan tulang dan sendiri, begitu juga jika Ia mengidap penyakit jantung sehingga harus mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi serangan jantung. (Daily Mail)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar