Lingkungan yang tercemar bisa menganggu tumbuh kembang anak dan berimplikasi bagi masa depannya. Pencemaran itu bisa berupa asap kendaraan bermotor, debu, sampah tidak pada tempatnya, jajanan tak sehat, asap kayu bakar hingga suara bising.
Mungkin Anda sudah tahu itu. Tapi tahukah Anda bahwa cemaran lingkungan berbahaya bisa datang dari rumah? Menurut Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Balitbangkes Kemenkes RI, dr D. Anwar Musadad, cemaran lingkungan yang berasal dari rumah bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun seringkali hal ini tak disadari oleh para orangtua.
"Data kami menunjukkan bahwa polusi di rumah memberi sumbangsih besar bagi kesehatan anak, seperti asap dari dapur, asap rokok, toilet yang tidak bersih, semprotan pembunuh serangga, maupun lupa cuci tangan sebelum makan," kata dr Anwar pada seminar 'Lindungi Buah Hati dari Bahaya Pencemaran Lingkungan' di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia mencontohkan, banyak anak-anak yang tinggal di pedesaan sering terpapar asap pembakaran kayu ketika sang ibu memasak di dapur. Akibatnya anak teracuni asap pembakaran secara tak langsung.
"Tak sedikit rumah tangga yang menggunakan pestisida atau semprotan untuk membasmi nyamuk. Termasuk kalau di restoran, ada semprotan untuk pembersih meja. Itu bahaya," imbuhnya.
Untuk menghindari bahaya pencemaran lingkungan, Anwar menganjurkan agar para orangtua menghindari atau setidaknya meminimalisir penggunaan bahan kimia yang mengandung cemaran dan patuhi pedomannya.
"Bahan pengepel aturannya menggunakan satu tutup botol tapi ngasihnya sampai beberapa. Ini bisa berbahaya. Kita harus arif dalam menggunakan bahan berbahaya itu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Berkas Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil Dilimpahkan ke Jaksa, Kapan Lisa Mariana Disidang?
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial