Suara.com - Virus Ebola dapat bertahan hidup di dalam sperma sebagian penyintas (orang yang terinveksi virus) selama sedikitnya sembilan bulan, demikian hasil awal satu studi yang disiarkan pada Rabu (14/10/2015) di New England Journal of Medicine, AS.
Sebelumnya, Ebola telah dideteksi pada sperma laki-laki setelah mereka sembuh tapi tak ada keterangan yang tersedia mengenai rentang waktu kehidupannya di dalam cairan tubuh.
Di dalam studi baru yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Kebersihan Sierra Leone, Kementerian Pertahanan Sierra Leone, Organisasi Kesehatan Dunia dan US Centers for Disease Control and Prevention ini, 93 lelaki yang berusia di atas 18 tahun dari Freetown, Sierra Leone, memberi sampel sperma untuk diperiksa guna mendeteksi keberadaan zat genetik virus Ebola.
"Semua lelaki yang diperiksa dalam tiga bulan pertama setelah penyakit Ebola mulai menyerang mereka didapati positif (mengidap virus)," kata laporan tersebut.
Lebih separuh dari lelaki itu yang diperiksa antara empat sampai enam bulan setelah penyakit tersebut mulai menyerang didapati positif, sedangkan seperempat mereka yang diperiksa antara tujuh dan sembilan bulan setelah mereka sakit juga didapati positif.
Mengapa sebagian peserta studi telah bersih dari virus Ebola lebih cepat dibandingkan dengan yang lain masih belum jelas. US Centers for Disease Control and Prevention menyatakan lembaga tersebut sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas semua sampel guna memastikan apakah virus itu hidup dan berpotensi menular.
"Hasil ini muncul pada saat kritis, dan mengingatkan kita bahwa meskipun jumlah kasus Ebola terus turun, penyintas Ebola dan keluarga mereka terus berjaga menghadapi dampak penyakit tersebut," kata Bruce Aylward, Wakil Khusus Direktur Jenderal WHO mengenai penanganan Ebola.
"Studi ini menyediakan bukti lebih jauh bahwa penyintas memerlukan dukungan mendasar yang berlanjut selama enam sampai 12 bulan berikutnya untuk menghadapi tantangan ini dan menjamin pasangan mereka tidak terpajan pada potensi virus itu," katanya.
Menurut studi tersebut, sampai sperma penyintas laki-laki dua kali diperiksa negatif, ia dianjurkan tidak melakukan hubungan seks atau menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seks. (Antara/Xinhua)
Tag
Berita Terkait
-
6 Virus Paling Mematikan di Dunia, Mulai dari Ebola hingga Hantavirus
-
5 Virus Mematikan di Dunia yang Perlu Kamu Tahu, Salah Satunya Marburg!
-
5 Fakta Penting Virus Marburg yang Harus Kamu Tahu
-
Wabah Ebola: Uganda Mulai Distribusikan Bantuan ke Daerah Terdampak
-
Terus Meluas, Wabah Ebola di Uganda Telah Tewaskan 24 Orang
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif