Suara.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan virus Zika yang menyebar di seluruh Amerika akan menginfeksi antara tiga hingga empat juta orang, kata seorang pakar penyakit, Kamis (28/1/2016).
Direktur Jendral WHO mengatakan penyebaran penyakit yang ditularkan lewat nyamuk ini telah meningkat dari hanya ancaman ringan menjadi salah satu ancaman mengkhawatirkan.
Marcos Espinal, pakar penyakit menular untuk WHO kawasan Amerika mengatakan: "Kita perkirakan 3-4 juta kasus virus Zika". Ia tidak memberikan jangka waktu.
Tidak ada vaksin ataupun pengobatan untuk Zika, yang merupakan sepupu dekat penyakit demam berdarah serta chikungunya dan menimbulkan demam, ruam dan mata merah.
Sekitar 80 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, sehingga sulit bagi perempuan hamil untuk mengetahui apakah mereka telah terinfeksi.
Dirjen WHO Margaret Chan mengatakan badan tersebut akan menggelar pertemuan darurat, Senin, untuk membantu memastikan tingkat tanggap internasional atas wabah virus yang menyebar dari Brazil dan diyakini terkait dengan cacat lahir yang parah.
"Tingkat kewaspadaan sangat tinggi," kata Chan di hadapan anggota dewan eksekutif dalam pertemuan di Jenewa. "Hingga hari ini, kasus-kasus dilaporkan di 23 negara dan wilayah di kawasan (Amerika)." Kementerian Kesehatan Brazil mengatakan pada November 2015, bahwa Zika terkait dengan kecacatan janin yang juga dikenali sebagai mikrocefali, dimana bayi dilahirkan dengan kepala terlalu kecil.
Brasil melaporkan 3.893 terduga kasus mikrocefali, kata WHO pekan lalu, 30 kali lebih banyak dibandingkan angka kasus sejak 2010 dan setara dengan 1-2 persen kelahiran baru di wilayah Pernambuco, salah satu kawasan paling parah terinfeksi.
Chan mengatakan, hubungan langsung antara infeksi virus Zika dengan cacat lahir belum dibuktikan, namun hal tersebut "diduga kuat" terkait.
"Kaitan yang mungkin, belakangan ini saja diduga, dengan cepat mengubah profil risiko Zika dari ancaman ringan menjadi salah satu ancaman mengkhawatirkan," katanya. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental