Suara.com - Memiliki tubuh tinggi semampai mungkin lebih banyak menyita perhatian orang dibandingkan tubuh dengan tinggi rata-rata orang pada umumnya. Namun tak hanya mempengaruhi penampilan fisik, tinggi badan yang jangkung juga mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Penelitian menunjukkan bahwa lelaki yang lebih tinggi memiliki kecenderungan jantung yang sehat. Namun risiko mengidap kanker di antara orang bertubuh jangkung juga lebih tinggi dibandingkan mereka dengan tinggi rata-rata atau cenderung pendek.
Tak percaya? Simak fakta menarik dibalik lelaki bertubuh jangkung seperti dilansir Menshealth.
1. Jantung lebih sehat
Menurut studi terkini yang dipublikasikan dalam journal 'The Lancet', setiap penambahan tinggi 2,5 inci atau sekitar 6.35 cm menurunkan risiko kematian seseorang dari mengidap penyakit jantung sekitar 6 persen. Jadi, lelaki dengan tinggi 1.75 meter memiliki risiko 6 persen lebih rendah dari temannya dengan tinggi badan 1.68 meter.
Peneliti menjelaskan, orang bertubuh tinggi cenderung memiliki paru-paru yang kuat dan pembuluh darah yang besar. Hal ini membantu mengurangi penumpukan plak yang bertanggung jawab untuk memicu timbulnya serangan jantung.
Alasan lain yang cukup kuat adalah terpenuhinya kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan orang-orang bertubuh tinggi. Hal ini menyebabkan pergeseran hormon yang meningkatkan kadar senyawa yang disebut insulin-like growth factor 1, atau IGF1. Semakin tinggi IGF1 yang seseorang miliki, maka semakin baik tubuh Anda dalam menggunakan hormon insulin untuk mengontrol gula darah.
Efeknya selain risiko diabetes menurun, penumpukan kolesterol dan masalah jantung juga menurun.
Bukti baru juga menunjukkan bahwa jika pertumbuhan seseorang terhambat karena gizi buruk maka dirinya lebih cepat merespon makanan yang tinggu lemak dan kalori. Akibatnya seseorang rentan mengidap diabetes hipertensi dan serangan jantung.
2. Berisiko tinggi menderita kanker
Menurut penelitian, orang bertubuh tinggi rentan mengidap kanker. Pada lelaki yang memiliki tinggi 182 cm misalnya, memiliki risiko 11 persen lebih tinggi mengidap kanker prostat dibandingkan teman-temannya yang hanya memiliki tinggi 176 cm.
Peneliti menilai tingkat IGF-1 yang melindungi jantung orang bertubuh tinggi memiliki efek yang membuat mereka rentan mengidap tumor.
Faktor-faktor ini mendorong sel-sel kanker untuk bermutasi sehingga risiko mengidap kanker pada orang bertubuh jangkung bisa menyerang di usia muda.
3. Tinggi tak bisa diubah, apa yang harus dilakukan?
Penelitian menyebut bahwa tak mungkin memangkas tinggi badan untuk menghindari risiko kanker. Sehingga yang bisa Anda lakukan adalah menjalani pola hidup sehat seperti berhenti merokok, menjaga berat badan, membatasi konsumsi akohol dan menjalani aktivitas fisik. Dengan cara ini diharapkan sel-sel tubuh tak bermutasi di luar kendali yang dapat memicu kanker.
Berita Terkait
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
Belum Tergeser, 5 Fakta Ini Bikin Film Tabayyun Kokoh di Puncak Netflix Indonesia
-
7 Fakta Menarik Abadi Nan Jaya, Film Zombi Besutan Kimo Stamboel di Netflix
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban
-
Gagal Bungkam Laos, Timnas Indonesia U-23 Tinggalkan Tiga Fakta Menarik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional