Suara.com - Menggunakan popok sekali pakai atau diapers memang menjadi pilihan banyak orangtua, karena dinilai lebih praktis.
Sayangnya, penggunaan popok sekali pakai ini bukan tanpa risiko. Jika tak sering-sering diganti ketika sudah terisi, organ kelamin anak bisa mengidap iritasi bahkan sejumlah infeksi.
Dan, survei yang dilakukan Merries, merek popok asal Jepang dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia baru-baru ini menemukan fakta bahwa orangtua di Indonesia rata-rata mengganti popok anaknya hanya tiga sampai enam kali dalam sehari.
"Padahal kalau di Jepang frekunsi ganti diapers rata-rata 8 kali sehari. Karena mereka sudah paham betul pentingnya menjaga higienitas organ kelamin anak," ujar Maria Rosita Leonardi, Associate Senior Manager Baby Diapers Merries, PT Kao Indonesia di Jakarta, belum lama ini.
Iritasi, lanjut dia, terjadi karena adanya gesekan antara bahan popok sekali pakai dengan kulit di sekitar organ kelamin anak. Oleh karena itu orangtua diimbau untuk mengganti popok sekali pakai anak sesering mungkin agar dapat menghindari gangguan yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.
"Orangtua kan inginnya praktis, sehingga inginnya mencari popok terbaik yang bisa dipakai seharian. Padahal hal ini tak baik untuk anak," ujar Rosita.
Sementara itu dokter spesialis anak RSIA Bunda, I Gusti Ayu Nyoman Partiwi mengatakan yang terbaik adalah tidak membiarkan anak berlama-lama menggunakan popok sekali pakai atau diapers.
"Lebih bagus tidak pakai diapers. Jadi, setelah pup atau pipis kita langsung ganti. Kalau mau pakai diapers ya higienitas harus diperhatikan," imbuh perempuan yang akrab disapa Dokter Tiwi ini.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemakaian diapers justru dapat meningkatkan risiko anak menderita infeksi saluran kemih karena kotoran anak berdiam dalam waktu yang cukup lama di dalam popok sekali pakai yang langsung bersentuhan dengan kulit.
"Yang seringkali kita lihat kalau pakai diapers, anus dan lubang kencing kan berdekatan, sehingga ketika orangtua mengabaikan kebersihan, jarang mengganti popok sesering mungkin, maka kuman yang ada di pup (kotoran) bisa masuk ke saluran kemih dan memicu infeksi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar