Ilustrasi stres akibat pekerjaan di kantor. [shutterstock]
Baca 10 detik
Bekerja merupakan salah satu aktivitas wajib seluruh orang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarga. Namun, sering dijumpai seseorang tak dapat menahan beratnya tuntutan pekerjaan yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup seseorang.
Menurut penelitian terbaru dari Ohio State University menunjukkan bahwa pekerjaan yang selalu membebani dan semakin berat dapat berdampak buruk pada kesehatan di kemudian hari.
Dalam studi tersebut, dilaporkan bahwa ketidakpuasan dengan pekerjaan rentan dialami oleh pekerja di usia 20-30 tahun. Dan semakin rendah saat mereka masuk usia 40-an, dibandingkan dengan mereka yang telah secara konsisten senang dengan pekerjaan mereka.
Efek lainnya yang dapat terjadi adalah 66 persen lebih mungkin mengalami kesulitan tidur dan 64 persen lebih mungkin didiagnosis dengan gangguan emosional seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar.
"Fakta ini tidaklah mengejutkan karena menghabiskan waktu 8 jam di kantor yang sudah tidak disenangi dan dibenci," kata Jonathan Dirlam, salah seorang peneliti.
"Ketidakbahagiaan di lingkungan kantor juga dapat membuat fisik seseorang menurun drastis, akan sangat terlihat perubahannya," kata Dirlam.
Bahkan, salah satu studi menemukan bahwa kondisi depresi di dunia kerja yang tinggi dikaitkan dengan jumlah sel darah putih yang rendah, yang dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
Jika tanda-tanda sudah tidak nyaman, tidak bahagia dan semangat berkurang pada posisi dan pekerjaan yang sekarang, sudah saatnya untuk berpikir ulang agar segera mencari pekerjaan lain karena efek mental dan fisik baru akan terlihat setelah 4-5 tahun bekerja.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional