Suara.com - Kesadaran masyarakat akan hidup sehat dengan menjalani aktivitas fisik terus meningkat. Hal ini ditandai dengan menjamurnya komunitas-komunitas olahraga di berbagai daerah.
Tapi jika berbicara mengenai jenis olahraga yang memiliki sensasi layaknya sedang bermain, masih jarang kita dengar. Nah, bagi Anda yang baru memulai membiasakan diri berolahraga, ada baiknya mencoba jenis olahraga satu ini, yaitu trampolin.
Olahraga yang ditandai dengan gerakan melompat di permukaan yang elastis ini tampak seperti sebuah permainan. Namun di Jumped Trampoline Fit Club, Anda akan dibimbing oleh instruktur untuk melakukan gerakan kardio dan kelenturan otot dengan melompat.
"Kami memperkenalkan trampoline sebagai olahraga yang serius bukan sekadar wahana bermain. Diharapkan masyarakat dapat memulai olahraga dengan mencoba trampolin yang menyenangkan sehingga tidak seperti tengah berolahraga," ujar Chief Marketing Officer Jumped Trampoline Fit Club, Faiby Jauw Kartadinata pada temu media di Scientia Park Serpong, Tanggerang, Jumat (13/1/2017).
Dengan lokasi di tengah ruang terbuka, peserta dapat berolahraga sekaligus menikmati pemandangan hijau di Scientia Park Serpong, karena Faiby mengatakan bahwa Jumped Trampoline Fit Club memang memiliki konsep menyatu dengan alam.
Lalu, apa manfaat olahraga trampolin bagi kesehatan? Menurut dr. Grace Tumbelaka, Sp.KO, dari FKUI, selain memenuhi unsur kardio atau aerobik, trampolin juga dapat melatih kekuatan, keseimbangan dan kelenturan otot tubuh.
Trampolin, lanjut dia, juga tergolong olahraga low impact yang aman dilakukan orang yang memiliki gangguan sendi di lutut.
"Olahraga trampoline dengan gerakan rebounding (melambung) sederhana sudah memberikan efek kardio yang low impact, artinya memberikan stres yang kecil terhadap persendian lutut sehingga mengurangi risiko cedera," jelas Grace.
Anda juga tak perlu khawatir dengan risiko mengalami cedera, karena para instruktur berpengalaman akan memandu gerakan yang harus Anda lakukan. Namun menurut Spesialis Akrobatik dan Trampolin dari Kanada, Greg Roe, yang ditunjuk sebagai Program Advicer Jumped Trampoline Fit Club, peserta harus melompat secara bertahap, dimulai dari lompatan yang paling rendah.
"Selama pengalaman saya di trampolin 20 tahun, tidak pernah ada kejadian cedera bila mengikuti aturan ini, tuturnya. Cedera, lanjut Roe, bisa terjadi bila seseorang langsung loncat ke tahap yang lebih advance.
Trampoline memang terlihat mudah, tapi ada aturan yang perlu ditaati agar terhindar dari cedera.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial