Suara.com - Saat berusia 4 Tahun, Siti Julia tak pernah menyangka bahwa dirinya akan kehilangan indra penglihatan bagian kanan, akibat kanker bola mata atau juga disebut retinoblastoma. Ia hanya mengeluh pusing sesekali dan pandangan menjadi kabur atau tidak jelas.
Ketika dibawa ke sebuah rumah sakit di Purwakarta, tak jauh dari tempat tinggal Julia, dokter menganggapnya bukan kondisi yang harus dikhawatirkan. Tak lama berselang, bola matanya sedikit membesar dengan bintik putih di bagian hitam mata.
Untuk memastikan kondisi buah hatinya, Ayah Julia membawanya ke Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Disanalah, Siti didiagnosis mengidap kanker bola mata atau retinoblastoma. Dokter mengharuskan bola mata kanan Julia diangkat untuk mencegah penyebaran.
"Papa waktu itu nggak pikir panjang, besoknya langsung bilang ke dokter, angkat saja! Biar nggak nyebar ke sebelahnya lagi," cerita Julia di peringatan Hari Kanker Sedunia di Kementerian Kesehatan, Rabu (1/2/2017).
Setelah dilakukan pengangkatan, dokter menganjurkan Julia, untuk menjalani kemoterapi lanjutan agar sel-sel kanker benar-benar mati. Namun, saat itu, sang Ayah membutuhkan istirahat, sehingga Julia baru mendapatkan kemoterapi sebulan setelah operasi.
"Ternyata benar kata dokter, sebulan menunda kemoterapi, sel kanker menjalar ke pipi. Benjolan berukuran besar dan aku sudah putus asa. Aku bilang, Pa, ya udah deh biar aku harus meninggal juga nggak papa," ungkap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Karena sudah kehabisan dana untuk membiayai penyembuhan Julia, sang ayah sempat menyerah. Namun, bersyukur ketika itu ada sekumpulan mahasiswa yang menghimpun dana untuk kesembuhan Julia. Dengan biaya tersebut, Julia mendapat perawatan secara komprehensif di RS Kanker Dharmais. Ia juga difasilitasi Yayasan Anyo Indonesia selama menjalani kemoterapi di RS Kanker Dharmais.
"Tujuan pertama sebenarnya mau dibawa ke luar negeri, tapi dana nggak cukup jadi ke RS Kanker Dharmais. Alhamdulillah disini ketemu Yayasan Anyo Indonesia yang sering bantu aku sampai aku sembuh," tambah dia.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika didiagnosis kanker bola mata, Julia sempat bertanya-tanya mengapa harus dirinya yang mendapatkan ujian tersebut.
Baca Juga: Ini Harga Samsung Galaxy A (2017)
"Sedih sih, kenapa harus aku yang terkena kanker mata. Aku pengen kayak anak anak lain, gimana sih rasanya punya mata dua dan bisa melihat dengan kedua mata. Dari aku kecil belum ngerti dan sampai dewasa sekarang, jadi pengen ngerasain gimana sih ngeliat pakai dua mata," ungkap Julia mencoba tegar.
Gadis yang pada hari ini genap berusia 15 tahun itu, mengungkapkan rasa syukur yang luar biasa bisa sembuh dari kanker retinoblastoma. Meski berbeda dengan teman-teman lainnya, Julia berterima kasih pada Tuhan yang memberikan kesempatan hidup hingga detik ini.
"Aku sangat bersyukur bisa sembuh, bernapas sampai sekarang karena teman seangkatan aku di Rumah Anyo sudah nggak ada, sudah diambil Allah. Aku juga sangat berterima kasih sama orangtua aku yang nggak pernah lelah merawat aku sampai sembuh. Terima kasih juga untuk Rumah Anyo dimana aku punya banyak teman dan kenangan yang tak terlupakan," ujar siswi kelas 2 SMP ini.
Kini Julia sudah sembuh. Ia hanya perlu kontrol setiap tahun untuk memastikan dirinya benar-benar terbebas dari risiko kanker. Ia pun mengajak teman-temannya yang didiagnosis kanker untuk tidak pantang menyerah dan optimis menggapai kesembuhan seperti dirinya.
"Untuk teman-teman aku di luar sana yang terkena kanker, jangan pantang menyerah. Allah memberikan cobaan ke kita pasti ada rahasia dibalik itu semua. Ada keindahan yang menanti kita. Pasti kok kalian sembuh," pesan Julia.
Di akhir perbincangan. Julia pun mengutarakan mimpinya untuk menjadi Miss Indonesia. Well, semoga cita-citamu ini segera tercapai, Julia. Kisahmu sangat menginspirasi kami untuk lebih bersyukur dengan anugerah kedua mata yang dititipkan Tuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru