Suara.com - Meningitis identik dengan penyakit yang rentan dialami balita dan anak-anak. Tapi sayangnya tak semua orangtua tahu apa gejala yang ditunjukkan oleh penyakit ini.
Disampaikan dr Darmadi Darmawan, SpA dari Rumah Sakit Evasari, meningitis merupakan peradangan selaput otak yang disebabkan infeksi virus, bakteri atau patogen yang berkelana dalam aliran darah dan menyerang lapisan pelindung otak.
Ada tiga jenis bakteri penyebab meningitis, yakni Haemophilus influenzae tipe b (H flu atau Hib), Neisseria meningitidis (meningococcus), dan Streptococcus pneumoniae(pneumococcus).
Cara kerja bakteri masuk ke tubuh dan menginfeksi otak, kata dia, bisa dimulai dengan infeksi sederhana seperti pada tenggorokan, paru-paru, atau infeksi pada hidung. Pada balita dan anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah, infeksi ini bisa semakin parah dan menjalar ke otak.
"Sedangkan penularannya biasanya menyebar dari orang yàng sakit melalui air liur. Hingga akhirnya bakteri, virus atau jamur mengendap di tubuh orang yang tertular dan menyebabkan infeksi awal," ujar Darmadi di RS Evasari Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sayangnya, kata dia, gejala pada anak yang mengalami infeksi meningitis tak begitu jelas. Namun Darmadi mengingatkan agar orangtua tak menganggap enteng jika anak mengalami demam, lemas, muntah, nafsu makan yang menurun dan kejang.
"Karena dalam beberapa kasus, gejala anak terserang infeksi meningitis seperti itu. Jadi daripada terlambat, orangtua harus segera membawa ke dokter untuk diperiksa penyebab pastinya," tambah dia.
Penetapan diagnosis meningitis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik dimana dokter akan melihat ada tidaknya gangguan pada saraf granialis, pemeriksaan darah, atau bahkan pemeriksaan cairan otak.
Hal yang harus dikhawatirkan dari infeksi meningitis sendiri, kata Darmadi, adalah kecacatan yang disebabkan dari kerusakan selaput otak, di antaranya anak bisa kehilangan pendengaran atau mengalami kebutaan bahkan kematian.
Kabar baiknya meningitis bisa dicegah. Darmadi menyarankan pemberian vaksin untuk menangkal berbagai bakteri penyebab meningitis. Angka kematian akibat meningitis pun bisa ditekan hingga 20 persen pemberian vaksin.
"Lebih maksimal kalau diberi dua vaksin, yakni vaksin Haemophilus influenzae tipe b (H flu atau Hib) yang masuk dalam program imunisasi nasional, dan Streptococcus pneumoniae(pneumococcus) yang belum ditanggung pemerintah," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental