Suara.com - Anak yang menghabiskan waktu lama di tempat penitipan anak akan membuatnya stres sehingga bisa membuatnya tumbuh menjadi sosok yang pemalu dikemudian hari.
Studi tersebut menunjukkan level stres pada anak yang kerap dititipkan pada tempat penitipan lebih tinggi dibanding anak yang tumbuh di rumah.
Sementara anak yang menghabiskan waktu hingga delapan jam di tempat penitipan merupakan anak-anak dengan tingkat stres yang paling tinggi berdasarkan sampel air liur yang diambil oleh para peneliti untuk melihat hormon kortisolnya.
Para peneliti mengatakan hal tersebut terjadi karena anak-anak merindukan orangtua mereka dan memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan anak lain. Tetapi, hal itu dapat diobati dengan meluangkan waktu ketika orangtua menjemput anak mereka.
Studi yang dilakukan Norwegian University of Science and Technology melakukan penelitian pada 112 anak yang berusia dari satu hingga 18 bulan.
Kepala tim peneliti, professor Mary Britt Drugli mengatakan bahwa anak yang tidak terlalu berbaur dan kesulitan dalam berkomunikasi, menderita tekanan batin di tempat penitipan anak.
"Mereka merindukan orangtuanya, berada terpisah membuat mereka menderita di pusat penitipan," tuturnya dilansir Daily Mail.
Lebih lanjut Britt mengatakan: "Kami tidak tahu apakah stres yang mereka rasakan bisa berbahaya, tapi orangtua bisa mengurangi hal tersebut dengan menghabiskan waktu bersama saat sore dan akhir pekan."
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan bersama adalah membuat menu makanan bersama atau duduk sambil membaca buku bersama.
Hormon stres adalah penanda reaksi emosional dan meningkat ketika tuntutan anak melebihi kemampuan mereka untuk mengatasinya.
"Kami melihat level stres meningkat saat anak berada dalam penitipan anak dan akan kembali turun saat lingkungan kembali stabil," tutur Professor Dugli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan