Suara.com - Saat berusia 1 tahun, masalah yang sering dihadapi orangtua adalah anak yang sukar makan. Padahal seusianya, anak mengalami proses tumbuh kembang yang membutuhkan asupan nutrisi dari makanan.
Untuk mengatasi masalah ini, dokter spesialis gizi klinik Dian Permatasari menganjurkan agar orangtua tidak memaksakan anak untuk menghabiskan porsi makan yang disediakan orangtua. Menurut dia, anak bisa menentukan kapan dirinya harus berhenti makan karena kenyang dan kapan dirinya merasa lapar.
"Kalau dipaksa anak jadi trauma dan justru susah makan. Jadi ini tugas orangtua untuk peka terhadap rasa lapar dan kenyang anak. Kalau nggak habis ya jangan dipaksa, mungkin memang dia sudah merasa kenyang," ujar dr Dian pada temu media SGM Eksplor di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Selain itu, ia juga merekomendasikan agar orangtua membiasakan anak makan di meja makan tanpa diselingi aktivitas lain, seperti menonton televisi atau memegang gadget. Sehingga anak akan merasa bahwa makan merupakan kegiatan penting yang harus dipenuhi sesuai dengan jadwalnya.
"Makan merupakan pembelajaran, sehingga agar anak disiplin saat makan, orangtua harus mendampingi dan memberi contoh," ujar dia.
Dengan menjalani pola makan sesuai jadwal dengan gizi lengkap dan seimbang, anak akan memiliki tumbuh kembang dan kemampuan bersosialisasi yang baik.
"Karena kalau anak rewel ketika lapar, suasana hati dia jadi nggak enak. Kegiatan bersosialisasi jadi terganggu," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional