Suara.com - Sebuah komunitas masyarakat asli di Amerika Selatan memiliki jantung dan sistem peredaran darah paling sehat di dunia, demikian hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet pekan ini.
Masyarakat Tsimane, yang menetap di hutan Amazon, di Bolivia, disebut memiliki kadar kalsium dalam pembuluh darah arteri koroner (coronary artery calcium atau CAC) yang sangat rendah dibandingkan dengan dengan pada manusia di perkotaan.
Tingginya CAC dalam darah bisa memicu aterosklerosis, yakni kondisi ketika dinding pembuluh darah arteri mengeras, tersumbat, dan kemudian memicu serangan jantung.
Dari hasil penelitian, yang digelar di 85 desa Tsimane dari Juli 2014 hingga September 2015, ditemukan bahwa sebagian besar masyarkat Tsimane tidak memiliki gejala penyumbatan arteri sama sekali, bahkan hingga usia tua.
"Sebagian besar orang Tsimane bisa hidup hingga tua tanpa menderita aterosklerosis koroner. Fenomena ini belum pernah ditemukan sebelumnya," kata Gregory Thomas, pakar kesehatan jantung dari MemorialCare Heart & Vascular Institute di California, AS, yang terlibat dalam studi itu.
Dalam studinya para ilmuwan meneliti jumlah CAC dengan cara memindai jantung sekitar 705 orang.
Hasilnya ditemukan bahwa pada usia 45 tahun, hampir tak ada orang Tsimane yang memiliki CAC dalam arteri mereka. Pada usia yang sama 25 persen warga AS sudah memiliki tumpukan CAC dalam arterinya.
Di usia 75 tahun, dua pertiga warga Tsimane juga tak memiliki tumpukan CAC dalam arteri. Sebaliknya warga 80 persen warga AS sudah punya arteri dengan kandungan CAC.
"Kadar CAC ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan populasi lain di dunia," kata Michael Gurven, pakar antropologi dari Universitas California.
Dari riset itu ditemukan bahwa orang-orang Tsimane rata-rata punya detak jantung lebih pelan dan memiliki tekanan darah, jumlah kolesterol, serta gula dalam darah lebih bagus.
Para peneliti mengatakan bahwa kunci kesehatan jantung orang-orang Tsimane ini diduga karena gaya hidup mereka. BBC menulis bahwa orang-orang yang hidup di sekitar Sungai Maniqui ini memiliki gaya hidup mirip dengan manusia dari ribuan tahun silam.
Mereka masih berburu, memancing, mengumpulkan makanan, dan bertani. Makanan mereka berupa babi hutan, tapir, binatang pengerat seperti kapibara, serta ikan air tawar seperti lele dan piranha. Selain itu mereka juga menanam padi, gandum, umbi-umbian, dan sejenis pisang.
Itu artinya, jelas para peneliti, 72 persen asupan kalori orang-orang Tsimane berasal dari karbohidrat, 14 persen dari lemak (khususnya lemak tidak jenuh), dan 14 persen lagi dari protein hewani.
Selain pola makan, orang-orang Tsimane juga punya lebih aktif bergerak. Lelaki dewasa dalam komunitas itu setiap harinya berjalan 17.000 langkah dan perempuan dewasa berjalan 16.000 langkah.
Orang-orang tua yang sudah menginjak usia 60an tahun setiap harinya bahkan masih berjalan sejauh lebih dari 15.000 langkah.
Berita Terkait
-
6 Manfaat Sakti Jalan Kaki yang Jarang Kamu Sadari: Jantung Lebih Kuat, Otak Jadi Gak Lemot
-
Konsistensi Haji Robert dan NHM Peduli Bantu Pasien Jantung dari Berbagai Daerah di Maluku Utara
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Smartwatch Selamatkan Nyawa: Kisah Pasien yang 'Diperintah' Jam Pintar untuk Periksa ke Dokter
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara