Suara.com - Dunia kedokteran semakin berkembang pesat. Melakukan diagnosis terhadap pasien saat ini semakin dimudahkan dengan kecanggihan teknologi.
Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports membawa dokter selangkah lebih dekat dengan kemampuan itu. Makalah ini mengungkapkan betapa kuatnya hubungan antara kesehatan dengan risiko kematian seseorang.
"Penelitian kami membuka jalan baru untuk penerapan teknologi kecerdasan buatan dalam deteksi medis penyakit serius yang memerlukan intervensi medis khusus," ujar Luke Oakden-Rayner, pemimpin penelitian ini.
Dalam penelitian ini, para periset menggunakan algoritma machine-learning untuk menganalisis dada dari 48 orang dewasa, yang semuanya berusia di atas 60.
Pemindaian dada adalah cara terbaik untuk mendeteksi kelainan di jantung, paru-paru, dan pembuluh darah utama.
Sistem machine-learning mengidentifikasi variasi unik di antara pasien untuk menemukan kelainan yang berpotensi berbahaya. Hasil yang didapat dari tes kemudian akan diasosiasikan dengan peningkatan kemungkinan kematian seseorang.
Seperti yang peneliti di balik penelitian ini, pemindaian sederhana dapat mengungkapkan semua jenis informasi tentang organ internal seseorang. Dan itu adalah salah tanda utama penyakit muncul.
Sebagian besar riset kedokteran sejauh ini berfokus pada genetika karena genom manusia memiliki banyak informasi tentang kesehatan kita, termasuk petunjuk tentang kecenderungan penyakit tertentu.
Tapi faktor genetik dianggap kurang dapat diandalkan dalam memahami penyakit kronis yang terkait usia seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama