Suara.com - Berbagai produk kecantikan mengklaim mampu mengatasi masalah jerawat yang menjadi momok bagi penampilan kaum hawa. Bahkan tak sedikit perempuan rela menggelontorkan uang jutaan rupiah hanya untuk memastikan kulitnya mulus tanpa jerawat.
Padahal ada cara sederhana yang disebut-sebut dapat mengatasi jerawat tanpa harus mengeluarkan kocek sedikitpun yakni dengan menggunakan ludah. Kedengaran menjijikkan ya, tapi kehebatan air ludah telah dibuktikan oleh penelitian.
Seperti dilansir dari laman Boldsky, air liur memiliki sifat antibakteri, antijamur, bahkan antiperadangan. Ludah juga disebut-sebut mengandung enzim seperti lysozyme, lactoferrin, peroxidase, defensins, cystatins dan antibodi seperti IgA, thrombospondin, dan leukosit yang membuat air liur mampu menyembuhkan masalah pads kulit.
Bila dioleskan pada kulit, kandungan nitrat pada air liur diurai menjadi oksida nitrat yang mampu membasmi pertumbuhan bakteri pada kulit. Nitrat pada air liur juga mendorong terbentuknya sel darah baru, sehingga mampu menyembuhkan bagian kulit yang terluka atau rusak.
Di Amerika Latin, air liur juga digunakan untuk mengatasi gigitan nyamuk atau sakit kepala. Nah, setelah mengetahui semua manfaat air liur pada kulit, Anda tentu sudah tak sabar ingin mencobanya. Persis seperti pengobatan kulit lainnya, aplikasi air liur juga merupakan proses yang perlu dilakukan dengan benar.
Air liur yang memiliki khasiat dalam menyembuhkan masalah kulit diproduksi pada pagi hari sebelum Anda mengonsumsi makanan atau minuman apapun. Alasannya air liur pada waktu ini bentuknya paling murni dan bisa dioleskan langsung pada jerawat.
Sifat air liur berbasis air yang sangat asam bekerja dengan mempercepat penyembuhan jerawat dengan membuatnya kering dengan cepat. Air liur juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui kulit.
Setelah mengoleskan air liur, biarkan kering secara alami kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Dalam rentang waktu ini, cobalah untuk tidak meletakkan daerah kulit yang berjerawat yang mungkin dapat bersentuhan dengan kain, tisu atau bahkan sarung bantal, karena akan menghambat pengaruhnya. Selamat mencoba!
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?