Suara.com - Sebuah kelainan genetik langka secara perlahan telah mengubah anak kembar berusia 26 tahun yang berasal dari Irlandia Utara menderita kelainan genetik langka, dan mengubahnya menjadi batu.
Menurut laporan Daily Mail, hanya tiga pasangan kembar di seluruh dunia yang menderita gangguan tersebut. Nahas, Zoe Buxton, dan Lucy Fretwell merupakan salah satu di antaranya.
Disebut fibrodysplasia ossificans progressiva (FOP), kelainan tersebut menyebabkan tulang "menggantikan" otot dan tendon. FOP adalah kelainan bawaan yang langka, dan memburuk seiring berjalannya waktu. Mengakibatkan adanya tulang pada otot, ligamen dan tendon.
FOP juga dapat menyebabkan pembengkakan dan membuat orang yang menderitanya sulit untuk makan jika terkena pada bagian rahang.
Meski tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut, pengobatan tetap diperlukan untuk membantu meringankan rasa sakit.
Terlepas dari kondisi mereka kini, si kembar cukup kuat, bahkan mempertimbangkan untuk memiliki keturunan dan tidak terpengaruh fakta ada risiko tinggi masalah tersebut diteruskan ke keturunan mereka. Saat ini, mereka berpartisipasi dalam uji coba obat baru yang bisa membantu kondisi tersebut. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak