Suara.com - Setiap anak, memiliki hak yang sama untuk bermain dan belajar. Namun sayangnya, masih banyak anak yang tak mendapatkan haknya, karena berbagai faktor yang kurang mendukung, baik dari orangtua maupun lingkungan di sekitar.
Melihat hal ini, Rumah Amalia yang dikenal sebagai rumah belajar bagi anak yatim dan duafa, secara rutin membuat sebuah kegiatan bermain sambil belajar bagi anak-anak asuhannya yang saat ini berjumlah 80 orang.
"Karena masih dalam rangka Hari Anak Nasional, kita buat acara ini dalam berbagai kegiatan, seperti hiburan dari badut, sulap, baca puisi sampai mengaji. Nah, dalam membuat kegiatan ini kita melibatkan anak-anak," ungkap Muhammad Agus Syafii, Pendiri Rumah Amalia Ciledug, Tangerang pada Minggu (30/7/2017).
Melibatkan anak-anak dalam membuat kegiatan ini, kata dia, merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan pada sebuah tanggung jawab. Mereka, lanjut Agus, diberikan sebuah tugas untuk membuat sebuah kepanitiaan.
Anak-anak bebas menentukan isi acara seperti apa yang mereka inginkan, memilih ketua pelaksana hingga pembawa acara agar mereka bisa memiliki tanggung jawab sejak dini, yang nantinya akan bermanfaat saat mereka dewasa.
"Dengan cara-cara seperti ini, mereka bisa tahu harapan untuk hidupnya sendiri. Mereka seringkali tidak bisa menemukan harapan tersebut dan membuat mereka bingung. Tugas kita sebagai orangtualah yang menanamkan hal ini, agar mereka bisa percaya diri dengan kemampuannya," jelasnya lagi.
Bermain, lanjut Agus, pada dasarnya merupakan kegiatan yang bisa membuat anak-anak bahagia, bisa mengekspresikan apa yang diinginkan dan tidak takut mengatakan pendapatnya.
Selain mengenalkan anak pada tanggung jawab, Agus juga menekankan agar anak bisa bermain dengan sehat, yang baik untuk kemampuan kognitif dan motoriknya. Berlari, melompat, bernyanyi, hingga menari adalah permainan yang bermanfaat bagi anak.
"Kalau main gadget mungkin akan bermanfaat untuk kognitif tapi tidak untuk motorik. Jadi, pilihlah cara bermain sehat yang membuat anak menggerakan semua anggota tubuhnya. Kalau anak jatuh, biarkan dia bangun sendiri selama itu tidak berbahaya. Supaya dia tahu caranya bangkit kembali," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!