Suara.com - Brain attack yang dikenal dengan sebutan stroke bisa terjadi kapanpun, utamanya bagi mereka yang memiliki faktor risiko hipertensi dan menjalani gaya hidup tak sehat.
Spesialis Bedah Saraf dr Roslan Yusni Hasan SpBS dari RS Bethsaida Serpong mengatakan bahwa serangan stroke sebenarnya tidak terjadi secara mendadak. Pasien biasanya sudah mengalami gangguan di pembuluh darah cukup lama dan bisa menjadi bom waktu dengan serangan stroke yang terkesan mendadak.
"Saat stroke ada jaringan otak yang tidak membuat darah cukup mendapatkan pasokan glukosa dan oksigen yang jadi bahan bakar sel. Ketika stroke terjadi dalam waktu 1.5 menit maka sel otak mati dan tidak berfungsi lagi dengan baik," ujar dr Roslan dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Kondisi itulah, lanjut dia, yang menjadi penyebab hampir 30 persen pasien stroke meninggal dunia meski dapat pengobatan. Kalaupun dapat bertahan hidup, pembentukan saraf pasien stroke, kata Roslan, tak bisa kembali baik. Untuk itu, penting bagi pasien stroke mengenali lebih dini risiko serangan sebagai langkah pencegahan.
"Diagnosa yang cepat dan penatalaksanaan yang cepat sangat dibutuhkan penderita stroke, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah promosi kesehatan tentang bagaimana pola hidup yang sehat supaya menurunkan risiko dan deteksi dini mengetahui adanya faktor-faktor penyebab terjadinya serangan stroke," tambah Roslan.
Selain menggunakan metode konvensional seperti pemeriksaan darah yang lengkap dan medical check up secara rutin, MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan DSA (Digital Subtraction Angiography), tambah dia, merupakan pilihan pemeriksaan penunjang yang dapat memberikan gambaran akurat dalam hal ini.
"Hasil pemeriksaan untuk mengetahui kondisi otak dan pembuluh darah otak ini yang disebut sebagai Brain Document, yang selain bisa dijadikan acuan melihat lebih dini adanya faktor-faktor terjadinya serangan stroke dapat juga melihat adanya kelainan atau gangguan pembuluh darah lain, misalnya aneurisma otak," lanjutnya.
Dengan pemeriksaan yang menggunakan teknologi terkini ini pasien diharapkan dapat mewaspasdai risiko serangan dengan perbaikan pola hidup dan pemberian terapi yang dianjurkan.
“Kesalahan memilih fasilitas kesehatan dalam pertolongan pertama berdampak memperkecil kesempatan pasien bertahan hidup dan memperbesar kecacatan yang terjadi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Kondisi Fahmi Bo Memprihatinkan, Melaney Ricardo Langsung Datang dan Lakukan Ini
-
Fahmi Bo Nangis, Ungkap Mantan Istri Sering Bantu Dirinya Ganti Popok
-
Kondisi Fahmi Bo Usai Pulang dari RS: Pakai Alat Bantu Napas, Belum Bisa Berdiri
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja