Suara.com - Sebagian orang memilih melahap menu sarapan atau makan siangnya di mobil, alias dalam kondisi bergerak. Namun, jika ditilik dari sisi kesehatan, kebiasaan makan seperti ini dapat mendatangkan beragam masalah seperti perut kembung, mual, dan asam lambung yang meningkat.
Lebih jelasnya, yuk simak beberapa akibat yang bisa Anda alami jika makan dalam kondisi bergerak, seperti dilansir laman TimesofIndia.
1. Perut Kembung
Ya, mereka yang kerap makan di sela-sela perjalanan biasanya akan mengalami masalah perut kembung. Pasalnya, makanan membutuhkan waktu untuk dicerna dalam tubuh. Jika Anda mengonsumsi makanan dalam kondisi bergerak, tubuh tak akan maksimal dalam mencerna makanan sehingga memicu perut kembung.
2. Maag
Pernahkah Anda merasa mual setelah mengonsumsi makanan dua jam sebelumnya? Coba ingat-ingat lagi dimana Anda makan. Pasalnya, makan dalam kondisi bergerak atau dalam perjalanan bisa memicu naiknya asam lambung saat mencerna makanan sehingga menimbulkan rasa mual.
3. Sakit perut
Minum susu terburu-buru saat akan berangkat kerja dapat memicu sakit perut. Alasannya, susu merupakan zat padat yang sangat berat untuk dicerna perut apalagi dalam kondisi tubuh bergerak. Itu sebabnya Anda harus mengonsumsi susu dalam kondisi diam atau tenang.
4. Meningkatnya aktivitas kandung kemih
Baca Juga: Perut Kembung Tak Juga Sembuh, Mungkin Ini Penyebabnya
Kopi dan teh merupakan minuman favorit saat berada dalam perjalanan. Sayangnya, konsumsi kedua minuman ini dalam perjalanan bisa memicu Anda untuk buang air kecil karena meningkatnya aktivitas di kandung kemih. Jadi, batasi konsumsi dua jenis minuman ini saat dalam perjalanan.
5. Kentut
Jika Anda terbiasa mengonsumsi minuman berkafein dan berkarbonasi saat bepergian maka kemungkinan Anda akan mengalami buang angin alias kentut selama perjalanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?