Suara.com - Setiap keluarga memiliki pesan kearifan yang membuat hubungan semakin kuat. Sosiolog Universitas Indonesia, Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M.Sc, mengungkapkan, pesan kearifan yang muncul dan diwariskan terus menerus di tengah keluarga Indonesia sangat bervariasi.
Mulai dari kebersamaan, keterbukaan, kasih sayang, kemandirian, toleransi perbedaan pendapat, kepercayaan, hingga sopan santun. Di era teknologi yang semakin berkembang seperti saat ini, pesan kearifan justru sangat dibutuhkan oleh keluarga di Indonesia.
Paulus juga menekankan, pesan-pesan kearifan yang didapatkan dari generasi sebelumnya harus diteruskan ke generasi selanjutnya. Apalagi, di situasi seperti saat ini, di mana banyak terjadi konflik karena tidak bisa menerima perbedaan pandangan satu sama lain.
"Ke depannya, pesan-pesan tersebut harus dijaga oleh seluruh anggota keluarga dan diupayakan agar pesan tersebut terwujud. Apabila pesan kearifan ini benar-benar diwujudkan, dan diwariskan terus menerus dalam keluarga, makan ke depannya, keluarga sebagai unit terkecil masyarakat, bisa meredam konflik yang terjadi," ujar dia dalam acara "95 Pesan untuk Masa Depan" oleh Frisian Flag, di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Psikolog keluarga Dessy Ilsanti, M.Psi, dalam kesempatan sama juga menuturkan, pesan kearifan keluarga sangat penting untuk membangun karakter individu. Bagaimana individu berperilaku menghadapi masalah di kehidupan ditentukan bagaimana keluarga membentuk karakternya sejak dini.
Pesan kearifan, dalam hal ini, adalah sebagai norma pembimbing diri agar individu selalu berada dalam jalur yang benar.
"Orangtua adalah adalah role model terdekat dalam memberi contoh bagi anak-anaknya. Cara terbaik untuk meneruskan pesan kearifan di dalam keluarga adalah dengan melakukannya sepenuh hati. Misalnya orangtua mencontohkan bertutur kata lembut baik pada anak-anak, nenek dan kakek, saudara," tandasnya.
Hal ini dapat menunjukkan rasa hormat, sooan santun, selalu menghargai orang lain dan tidak mudah berucap, yang nantinya akan diikuti pula oleh anak pada generasi selanjutnya.
Baca Juga: Ajari Kasih Sayang pada Anak lewat Binatang Peliharaan
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas