Suara.com - Pemerintah Filipina baru-baru ini menghentikan pemberian vaksin dengue yang sebelumnya masuk program nasional karena dikhawatirkan dapat memperparah gejala dengue.
Sanofi selaku produsen vaksin Dengvaxia mengatakan, pada anak yang belum pernah terjangkit dengue sebelumnya pemberian vaksin malah dapat membuatnya terkena gejala yang lebih parah.
Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Profesor Dr dr Sri Rezeki S. Hadinegoro, SpA(K), selaku peneliti Indonesia yang terlibat dalam vaksin dengue tersebut mengatakan, dia tidak menemukan hal tersebut dalam studinya terhadap vaksin Dengvaxia selama enam tahun pada 1.870 anak.
"Ini jadi pertanyaan, maksudnya apa. Karena selama kami penelitian enam tahun, tidak ditemukan kasus yang berat," ujar Prof Sri pada Diskusi Ngobras di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Namun, dia mengakui adanya perbedaan hasil efektivitas vaksin pada anak yang sudah pernah terinfeksi dengue dan yang tidak. Pada anak yang sudah terkena dengue, pemberian vaksin dapat mengurangi 65 persen infeksi simptomatik. Sedangkan pada anak yang belum pernah mengidap dengue, efektivitasnya hanya 52.5 persen.
Dia menduga, perbedaan aktivitas ini terjadi karena vaksin Dengvaxia dibuat bukan dengan virus dengue yang dilemahkan melainkan virus sejenis yang di rekayasa genetika.
"Vaksin ini hasil rekayasa genetika bukan vaksin utuh yang dilemahkan. Bungkusnya dari virus yellow fever yang kosong lalu dengue dimasukkan ke dalamnya. Jadi ini lebih lemah dari virus yang alami," tandas Prof Sri.
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Jawa Barat Darurat DBD! Kasus Tertinggi Nasional, Kematian Mengintai: Apa yang Harus Dilakukan?
-
DBD Masih Jadi Ancaman, Ini Alasan Anak Perlu Belajar Cara Pencegahan Sejak Dini
-
Ibu Garda Terdepan: Cara Perempuan Lindungi Keluarga dari Bahaya DBD yang Mengintai
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien