Suara.com - Selain pemenuhan asupan gizi, tingkat pendidikan sang ibu juga turut mempengaruhi peluang anak lahir bertubuh pendek atau stunting. Hal ini disampaikan Dr Atmarita MPH, Ketua Bidang Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia pada peringatan Hari Gizi Nasional yang dihelat MCA Indonesia, Selasa (23/1/2018).
Berdasarkan data yang dihimpun Persagi 2013, ibu dengan pendidikan rendah berisiko melahirkan anak stunting sebesar 42.7 persen. Sementara ibu dengan pendidikan tinggi atau mengenyam pendidikan SMP hingga perguruan tinggi berisiko melahirkan anak stunting sebesar 33.8 persen.
"Jadi kalau di daerah terpencil atau perbatasan yang akses pendidikannya sulit, dan didukung faktor kemiskinan itu angka anak lahir stunting cenderung tinggi. Seperti yang terjadi di Asmat Papua, itu mereka memang daerahnya sulit dijangkau, ibu-ibu disana pendidikannya tergolong rendah sehingga kasus bayi kurang gizi dan stunting besar," ujar Atmarita.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk menekan jumlah bayi gizi buruk dan stunting diperlukan dukungan multisektor, tak hanya dari bidang kesehatan. Atmarita mencontohkan, sanitasi yang buruk di beberapa daerah turut menyumbang masalah gizi bagi balita dan anak-anak.
"Ada persoalan sanitasi yang butuh dukungan sektor lain dan ini perlu ditegakkan ramai-ramai. Stunting bukan takdir kok, bisa dicegah kalau semua bekerja sama memusnahkan kasus ini," tambah dia.
Atmarita pun mendorong pemerintah untuk melakukan pemantauan gizi secara berkala untuk melihat daerah mana yang dibutuhkan intervensi khusus demi menekan angka bayi gizi buruk dan stunting. Menurut dia, menyelesaikan persoalan gizi buruk sama dengan mengurangi beban negara untuk membiayai penyakit masyarakat di masa mendatang.
"Dampak stunting itu ke otak dan penyakit. Kalau stunting kecerdasannya kurang, masa depannya rentan terkena penyakit, jadi obesitas nanti ke diabetes dan sebagainya. Akhirnya jadi beban negara," jelas Atmarita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara