Suara.com - Konsumsi garam berlebih selama ini dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi, namun apa sebenarnya yang dialami tubuh sehingga tekanan darah meningkat setelah konsumsi makanan asin?
Disampaikan dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA, kelebihan garam dalam darah akan membuat seseorang merasa haus. Akibatnya, cairan dalam tubuh akan meningkat sehingga menambah beban kerja pembuluh darah dan menyebabkan naiknya tekanan darah.
"Selain berpengaruh pada tekanan darah, garam juga membuat otot polos dan otot jantung melebar. Telah terbukti banyaknya garam yang dikonsumsi membuat jantung membengkak. Jadi efek konsumsi garam berlebih ini larinya bisa kemana-mana," ujar dr. Ann pada temu media 'The Neverending Battle Againts Hypertension and It’s Complications' di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Dokter Ann menyebut diet tinggi garam banyak terdapat pada makanan cepat saji atau junk food. Itu sebabnya orang yang doyan mengonsumsi junk food cenderung mengalami obesitas yang menjadi faktor risiko hipertensi.
Ia pun menyebut sebuah survei di Eropa yang menemukan bahwa penduduk di perumahan yang berdekatan dengan restoran junk food banyak yang mengalami hipertensi. Di Indonesia menjamurnya restoran cepat saji pun menimbulkan kekhawatiran tersendiri akan risiko hipertensi di usia yang lebih muda.
"Garam dulu adalah bahan yang paling penting dan mahal karena orang zaman dulu menyimpan makanan dengan garam. Sekarang garam murah, tapi justru memberi pengaruh yang sangat besar untuk memicu penyakit darah tinggi," tambah dia.
Ann pun meminta pemerintah untuk mengatur pola konsumsi garam khususnya pada anak dan remaja. Salah satunya dengan menampilkan kandungan garam pada menu makanan di restoran. Pasalnya, dalam sehari seseorang hanya diperbolehkan konsumsi garam maksimal lima gram.
"Diet rendah garam tidak hanya melindungi dari risiko hipertensi tapi juga penyakit jantung, stroke, dan ginjal sebagai komplikasinya," tandas dia.
Baca Juga: Roro Fitria Sering Lemas, Kuasa Hukum Upayakan Rehab
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak