Suara.com - Situasi dan kondisi tertentu mungkin pernah membuat Anda terpaksa menahan bersin meski sudah di ujung tanduk. Misalnya di tengah rapat penting bersama klien atau ketika sedang khusyuk di rumah ibadah.
Eits, tunggu dulu. Walaupun Anda mungkin berusaha menjaga kesopanan di depan orang lain, kebiasaan menahan bersin justru bisa membahayakan kesehatan Anda, lho! Tak percaya, simak ulasan dari pakar kesehatan dikutip dari Hello Sehat.
Kenapa Kita Bersin?
Bersin adalah refleks pertahanan diri untuk mengeluarkan benda asing (debu, serangga, serbuk cabe atau merica, serbuk sari bunga,lintingan serat kain, dan sebagainya) yang kita hirup lewat hidung agar tidak terlanjur masuk ke dalam tubuh dan mengganggu pernapasan Anda. Meski terdengar sederhana, proses ini ternyata cukup kompleks.
Saat partikel asing itu masuk melewati rongga hidung dan hinggap di bulu-bulu hidung, sel-sel saraf akan menyampaikan sinyal “serangan” ke otak.
Kemudian otak akan memerintahkan sistem imun tubuh untuk cepat-cepat memproduksi histamin untuk membuat hidung terasa gatal tergelitik sembari mengirimkan sinyal ke otot-otot di tenggorokan, dan paru-paru untuk mengeluarkan udara melalui tenggorokan. Tekanan udara yang keluar itulah yang disebut bersin.
Menurut Erich Voigt, M.D., seorang profesor klinis dari departemen THT di NYU Langone Health, bersin yang terlalu kuat juga dapat membuat ingus keluar bersamaan dengan partikel pengganggu yang ada di hidung.
Bahaya Menahan Bersin untuk Kesehatan
Bersin berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan tinggi dari paru-paru agar saluran udara tetap terbuka dan tidak tersumbat dengan partikel asing yang masuk tersebut.
Menahan bersin dapat membuat tekanan yang seharusnya keluar kembali masuk lewat rongga sinus dan terperangkap dalam tubuh, masuk ke kepala dan rongga dada. Menahan bersin dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam tubuh hingga 5 kali lipat sampai berisiko merusak organ tubuh.
Tekanan udara yang terperangkap dapat kembali naik ke saluran telinga dalam dan bisa menyebabkan gendang telinga pecah.
Baca Juga: Ganjil-Genap di Tol Cikampek, Warga Serbu Bus Transjabodetabek
Menurut Ahmad R. Sedaghat, MD, Ph.D., seorang asisten profesor departemen THT di Harvard Medical School, menahan bersin bahkan bisa memecahkan struktur telinga bagian dalam yang menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di British Medical Journal, seorang lelaki berusia 34 tahun di Inggris mencoba untuk menahan bersin dengan menutup mulut dan memencet hidungnya.
Akibatnya, dia merasakan sensasi aneh di tenggorokan, lehernya membengkak, hingga mengeluh kesulitan menelan dan berbicara. Bahkan, lelaki tersebut hanya bisa menerima makanan dengan tabung nasogastrik.
Dalam kasus yang jarang terjadi, menahan bersin bisa menyebabkan aneurisma pecah. Aneurisma adalah penggelembungan di dinding pembuluh arteri (pembuluh yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh).
Aneurisma yang membesar bisa pecah kapan saja dan menyebabkan perdarahan, bahkan kematian.
Yang Harus Dilakukan Ketika Bersin
Menahan bersin yang dilakukan oleh orang normal saja begitu membahayakan, terlebih bila dilakukan oleh orang-orang yang memiliki riwayat masalah kesehatan sebelumnya. Contohnya orang dengan pembuluh darah abnormal, riwayat operasi sinus, mengalami cedera di kepala, leher, atau dada.
Orang-orang tersebut akan lebih berisiko mengalami pembuluh darah pecah saat mencoba menahan bersin.
Pernah mengalami ingin bersin tapi berhenti tiba-tiba? Tenang, Anda bisa merangsang saraf sensoris Anda dengan menekan daerah atas bibir tepat di bawah hidung atau menggosok hidung. Asalkan jangan terlalu keras, ya.
Jangan lupa untuk mengikuti aturan saat bersin dengan mengarahkan mulut ke lengan dalam atau lipatan siku, bukan menutup mulut dengan kedua telapak tangan.
Anda juga bisa menutup hidung dan mulut dengan tisu atau sapu tangan, kemudian segera buang di tempat sampah dan cuci tangan hingga bersih setelahnya untuk mencegah penularan penyakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis