Suara.com - Kemudahan dalam mengakses informasi di era sekarang ini justru menjadi bumerang bagi orangtua zaman now. Di satu sisi, orangtua zaman now lebih melek akan informasi seputar pola asuh. Namun di sisi yang lain, banyaknya informasi ini justru membuat orangtua lebih mudah cemas dalam mengambil keputusan.
Disampaikan psikolog anak dan keluarga Ajeng Raviando, perbedaan ini disebabkan karena perbedaan pola asuh orangtua dengan anak-anak mereka saat ini. Dulu, kata Ajeng, orangtua kerap mendidik anak-anak mereka untuk belajar dengan fokus di ruangan yang sepi. Hal ini akan terbawa hingga akhirnya mereka menjadi orangtua.
"Gaya belajar orangtua sama anak-anak zaman sekarang kan beda. Anak zaman now terbiasa multitasking tanpa perlu fokus seperti orangtuanya dulu. Mereka terbiasa dengan banyak stimulasi yang membuat mereka tetap bisa fokus," ujar dia dalam peluncuran kampanye HP Homework Rescue di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Ia menambahkan, agar perbedaan pola asuh ini bisa diatasi orangtua zaman now, Ajeng mengimbau para orangtua untuk mengubah pola pikirnya. Orangtua, kata dia, harus menerapkan pola pengasuhan positif di mana bisa memberikan kebebasan pada anak untuk belajar sesuai dengan gaya yang disukainya.
"Ada anak yang gaya belajarnya audio, jadi lebih senang pakai musik. Ada juga yang audio visual, lebih bisa menyerap kalau pakai film. Ada juga yang kinestetik atau dengan gerakan-gerakan. Jadi nggak bisa dipaksa dengan gaya belajar zaman dahulu," tambah dia.
Ajeng pun mengingatkan agar orangtua tidak hanya berfokus pada hasil seperti yang diajarkan orangtuanya pada zaman dulu. Menurut dia, hal ini akan membebani kondisi sosio psikis anak yang pada gilirannya berakibat pada masa depannya.
Katanya lagi, orangtua zaman now sangat fokus dengan akademis anak. "Kebayang, kasihan anak, di sekolah belajar, terus pulang masih bimbel. Ada banyak hal yang terlewatkan. Termasuk kesempatan mengasah social skills anak, soft skills juga," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak