Suara.com - Kita memang tidak perlu buang air besar (BAB) setiap hari, tapi menahan BAB walau sebentar apalagi hingga berhari-hari bisa merugikan dan bahaya bagi kesehatan.
Lantas, bahaya apa saja yang bisa mengancam kesehatan bila menahan BAB? Simak penjelasan yang dihimpun Hello Sehat.
1. Feses mengeras
Feses mengandung 75 persen air beserta campuran bakteri, protein, sisa makanan yang tidak dapat dicerna, sel-sel mati, lemak, garam, dan lendir. Karena sebagian besarnya adalah air, feses bisa dengen mudah bergerak di sepanjang usus dan dikeluarkan lewat rektum.
Namun, semakin lama Anda menahan BAB, feses bisa mengering dan mengeras karena tubuh akan menyerap kembali kandungan airnya itu. Feses yang keras sulit untuk dikeluarkan.
Hal ini akan menyebabkan Anda merasakan sakit perut yang hebat. Gejala lainnya yang dapat timbul adalah rasa gelisah dan kehilangan nafsu makan.
2. Pergerakan usus yang melambat
Sengaja menahan buang air juga dapat berpotensi merusak mekanisme umpan balik yang berfungsi untuk melancarkan pergerakan usus.
Jika Anda terus-menerus menahan BAB, pergerakan usus bisa melambat dan akhirnya bukan tidak mungkin untuk berhenti sama sekali.
Meskipun tidak diasup makanan, usus tetap memproduksi sedikit cairan encer dan lendir, sehingga usus tidak akan benar-benar kosong.
Selain itu, disadari atau tidak, Anda akan mengencangkan otot-otot panggul dan pantat ketika sengaja menahan refleks untuk buang air besar.
Di saat yang bersamaan, feses yang masih cair dapat menyelinap melewati massa feses yang padat, sehingga membuat gumpalan feses menjadi semakin besar dan akan terasa sangat sakit untuk buang air besar.
Jika Anda terus saja makan seperti biasa tanpa BAB, lambat laun usus besar Anda bisa membengkak akibat penumpukan feses yang mengeras ini. Akibatnya, usus besar bisa terluka atau sobek
3. Infeksi bakteri
Orang-orang selama ini beranggapan bahwa menahan BAB dalam waktu lama sama saja menyimpan tumpukan racun dalam tubuh. Ini benar. Usus besar terus menahan feses di dalamnya sehingga tidak memungkinkan tubuh untuk membuang racun.
Selain itu, Anda juga berisiko mengalami infeksi bakteri ketika ada feses yang bocor keluar melewati luka atau robekan yang ada di usus atau rektum.
Saat usus terinfeksi, bakteri yang semula hidup normal di usus akan mulai berkembang biak dengan cepat.
Usus akan mengalami peradangan dan terisi nanah. Infeksi ini akan menekan usus sehingga menghambat aliran darah mengalir melalui dinding usus. Akibatnya, jaringan usus akan kekurangan darah dan mati secara perlahan.
Proses ini akan terus berlanjut sampai dinding otot usus menjadi sangat tipis dan akhirnya pecah. Ini memungkinkan nanah yang mengandung bakteri di dalam usus tersebut bocor ke bagian perut lainnya. Kondisi ini disebut dengan peritonitis.
Jangan suka menahan BAB!
Sebaiknya segera ke kamar mandi begitu perut mulai terasa melilit. Jika Anda menahan BAB tanpa sengaja karena sulit mengeluarkannya, gunakan obat pencahar atau obat pelunak feses lain untuk merangsang pergerakan usus kembali lancar.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila Anda masih mengalami masalah BAB meski sudah minum obat atau memperbaiki pola makan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis