Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja memberikan keterangan lebih lanjut mengenai polemik susu kental manis yang tengah menyeruak di masyarakat.
Menurut Kepala Badan POM, Penny Lukito, hal ini diperlukan untuk sama-sama "meluruskan perspektif" mengenai susu kental manis.
"Kemarin berkembang berita yang tidak berbasis informasi yang lengkap sehingga membingungkan masyarakat," kata Penny di Gedung C BPOM, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Ia menegaskan bahwa susu kental manis (SKM) bukanlah produk berbahaya dan aman dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan. Tapi masalah utamanya, kata Penny, ada pelanggaran visualisasi pada label dan iklan, sehingga masyarakat mendapatkan persepsi yang salah tentang penggunaan SKM.
"Ada persepsi salah iklan oleh beberapa pelaku usaha. Susu kental manis baik untuk hidangan tertentu saja, (sebagai) penambah rasa dan pelengkap hidangan. Namun visualisasi dalam iklan berdasarkan kriteria BPOM dilanggar. Kami merasa perlu revisi pada peraturan yang ada, sehingga ada kesepakatan kembali bersama para pelaku usaha," tambah Penny.
Misalnya, kata Penny, ada iklan yang menggambarkan susu kental manis dikonsumsi dengan cara diseduh dan diminum oleh anak. Atau ada juga penggunaan anak-anak di bawah usia lima tahun dalam iklan susu kental manis. Hal itu pada akhirnya akan membuat persepsi bahwa susu kental manis dapat dijadikan pengganti susu secara umum.
"Sudah jelas SKM merupakan produk yang mengandung susu yang diperuntukkan sebagai pelangkap sajian, bukan pemenuhan asupan gizi terutama pada bayi, apalagi pengganti ASI. SKM bukan bagian dari susu yang memenuhi standar nutrisi," jelas Penny.
Untuk itulah, menurut Penny, Badan POM telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya pada Mei 2018 lalu.
"Surat Edaran mengisi regulasi lewat Perka (Peraturan Kepala Badan POM) label dan iklan edukasi agar tidak menyesatkan," tandas Penny Lukito.
Baca Juga: Lima ART Mutakhir Zaman Now
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak