Suara.com - Operasi bedah plastik untuk mengencangkan dan membesarkan bokong, yang saat ini populer disebut Brazilian Butt Lift (BBL) semakin meningkat.
Prosedur ini menjadi semakin diminati selama beberapa tahun terakhir, khususnya saat Jennifer Lopez, Nicki Minaj hingga Kim Kardashian melakukan prosedur satu ini.
The American Society of Plastic Surgeons melaporkan bahwa anggotanya dan ahli bedah bersertifikat lainnya melakukan 20.301 prosedur yang berfokus pada pencangkokan lemak di bokong di 2017, angka ini naik sebesar 10 persen dari 2016 seperti dikutip di m.huffpost.
Menurut Dr. Alan Matarasso, presiden terpilih dari American Society of Plastic Surgeons, kenaikan popularitas terhadap prosedur ini cukup masuk akal.
"Banyak orang memang lebih menyukai konsep menggunakan lemak tubuh mereka sendiri. Misalnya, Anda dapat mengurangi lemak paha dan memindahkannya ke bokong agar terlihat lebih besar," ujarnya.
Tapi, tahukah Anda dibalik ketenarannya, American Society of Plastic Surgeons, mengungkap, bahwa prosedur ini merupakan salah satu Roro Serut kosmetik paling berbahaya.
Seperti halnya prosedur bedah, BBL juga memiliki sejumlah risiko.
Bahkan pasien BBL memiliki tingkat kematian yang mengkhawatirkan, yakni sebanyak 1 dari 3.000 orang yang menjalani prosedur tersebut meninggal dunia, atau 0,033 persen, dibandingkan dengan 0,002 persen untuk semua prosedur kosmetik lain, menurut sebuah studi 2016 yang diterbitkan dalam Jurnal Bedah Estetika.
Dan tahukah Anda apa yang menjadi penyebab kematian dari prosedur ini? Yakni, lemak yang disuntikkan terlalu masuk ke sistem peredaran darah Anda, yang kemungkinan mengarah ke emboli paru.
Menurut Dr. Douglas Senderoff, ahli bedah plastik bersertifikat yang berbasis di New York City menjelaskan, ada banyak pembuluh darah di area bokong yang bisa robek atau tertusuk jika lemak disuntikkan terlalu dalam. Akibatnya, lemak dapat masuk ke sistem sirkulasi dan berjalan ke paru-paru, yang dapat menyebabkan emboli paru, jelasnya.
Baca Juga: Detik - detik Richard Muljadi Ketahuan Isap Kokain di Restoran
"Emboli paru pada dasarnya adalah gumpalan darah di paru-paru, dan Anda tidak bisa mendapatkan oksigen ke tubuh Anda karena ada obstruksi, dan itu fatal. Anda benar-benar tidak punya banyak waktu untuk melakukan intervensi. Kondisi ini membuat pasien sulit untuk pulih," jelasnya.
Elemen lain yang dapat memengaruhi hasil prosedur, menurut Matarasso, adalah jumlah lemak yang disuntikkan, sudut di mana ia disuntikkan dan jenis dan ukuran instrumen (kanula) digunakan.
Dr. Lara Devgan, kepala petugas medis RealSelf, tempat bagi orang-orang untuk berbagi pengalaman tentang bedah kosmetik mereka dan terhubung dengan dokter mengatakan, bahwa faktor-faktor lain seperti posisi pasien di meja operasi, berat badan pasien dan panjang prosedur, juga menentukan waktu anestesi, yang dapat memiliki efek negatif pada hasil.
Selain kematian, BBL juga memiliki sejumlah komplikasi yang tidak mengancam nyawa, termasuk perdarahan, infeksi dan masalah dengan penyembuhan kulit, kata Matarasso.
Menurut Senderoff, pasien juga dapat mengalami nekrosis lemak, di mana sel lemak yang disuntikkan mati, menghasilkan benjolan keras yang dapat menyebabkan infeksi.
Sehingga operasi bedah membesarkan dan mengencangkan bokong ini cukup berbahaya dan mengancam nyawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?