Kurangnya paparan sinar matahari atau tidak cukup makan makanan yang kaya vitamin D adalah penyebab paling umum dari kekurangan vitamin D.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami kekurangan vitamin D karena kondisi lain yang mendasarinya, termasuk penyakit Crohn atau penyakit Celiac, yang mencegah tubuh dari menyerap nutrisi sepenuhnya.
Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan tubuh memecah vitamin D sebelum dapat digunakan. Obat-obatan yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin D termasuk antijamur, glukokortikoid, obat untuk HIV, dan antikonvulsan (antikejang).
Anda bisa mendapatkan vitamin D dalam bentuk:
1. Paparan sinar matahari
Kebanyakan orang mendapatkan sebagian besar vitamin D dari berjemur di bawah sinar matahari. Tidak menghabiskan cukup waktu di bawah sinar matahari atau menggunakan terlalu banyak tabir surya sehingga membatasi paparan Anda, dapat menyebabkan defisiensi vitamin D.
Berjemur di bawah sinar matahari pagi setidaknya selama 5-15 menit tanpa menggunakan tabir surya, sudah cukup membantu.
Untuk wilayah Indonesia, waktu berjemur yang direkomendasikan adalah mulai pukul 10 pagi hingga jam 2 siang.
Ada keseimbangan yang baik antara melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari dan menyerap vitamin D. Jika Anda tidak bisa lama berjemur, cobalah menghabiskan waktu lebih lama di dekat jendela di mana sinar matahari bersinar.
Baca Juga: Richard Muljadi Tak Diizinkan Polisi Nikah di Luar Penjara
2. Sumber makanan kaya dengan vitamin D
Makan makanan sehat dari makanan yang secara alami mengandung atau diperkaya dengan vitamin D dapat meningkatkan asupan vitamin D Anda.
Beberapa makanan secara alami kaya dengan nutrisi. Salmon, tuna, dan ikan laut lainnya, minyak ikan kod, dan lemak hewani adalah sumber makanan yang mengandung vitamin D yang baik.
Bahkan, satu sendok makan minyak ikan kod memberikan 340 persen dari nilai vitamin D harian Anda. Anda juga bisa mengonsumsi produk makanan yang diperkaya dengan vitamin D seperti sereal tertentu, susu, keju, telur dan alpukat.
Anda bisa mencoba tips tersebut untuk mengurangi masalah rambut rontok dengan cukup mendapatkan vitamin D.
Berita ini sudah tayang di Hello Sehat dengan judul Rambut Rontok Terus? Jangan-jangan Anda Kekurangan Vitamin D!
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis