Suara.com - Anak-anak zaman now tampaknya sudah mulai familiar dengan penggunaan gawai, bahkan bayi pun kini diberi gawai oleh orangtuanya agar tidak rewel ketika makan. Padahal, menurut psikolog keluarga dan anak Anna Surti Ariani, ada batasan penggunaan gawai pada anak yang harus dipatuhi orangtua.
Menurut dia, anak usia SD hanya boleh menggunakan gawai maksimal dua jam sehari. Durasi ini sudah termasuk penggunaan gawai untuk menonton film atau bermain game. Orangtua, kata dia, harus tegas dengan penetapan durasi penggunaan gawai ini.
"Kekhawatiran anak jadi kecanduan menggunakan gawai. Kalau untuk anak SD, kadang ada beberapa guru yang memberikan PR harus diketik atau harus mencari gambar. Nah, kalau memang penggunaannya untuk proses belajar, maka dua jam tadi bisa fleksibel," ujar dia.
Melalui batasan penggunaan gawai ini, orangtua juga dituntut lebih kreatif agar tidak selalu mengandalkan gawai. Ketika anak sudah 15 menit menggunakan gawai, maka orangtua harus patuh dan mengingatkan anak ketika waktu penggunaan gawainya sudah habis.
"Di luar itu kita harus batasi kalau sudah lewat dua jam. Jangan biarkan anak tetap menggunakan gawai. Kita harus punya batasan yang jelas. Kalau terlalu banyak membolehkan (anak pakai gawai) itu namanya tidak mendidik," tambah dia.
Selain mengurangi jadwal anak untuk belajar dan bermain, penggunaan gawai yang berlebihan juga akan membatasi anak untuk melakukan hal lain seperti bergerak. Nina mengatakan bahwa hal itu kelak bisa mengganggu perkembangan saraf anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
"Kalau main gawai, anak kan tidak bergerak, sehingga tidak menstimulasi perkembangan sarafnya. Ada banyak risiko misal gangguan belajar. Anak jadi sulit mengenal huruf dan angka atau sulit membaca. Jadi memang disarankan tetap melakukan banyak gerakan atau tetap berinteraksi dengan orang di sekitarnya setelah selesai menggunakan gawai," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial