Suara.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa memiliki lingkaran pertemanan yang saling mendukung, tidak hanya baik untuk ibu, tapi juga untuk otak anak.
Para peneliti menemukan bahwa ketika ibu memiliki lingkaran pertemanan yang mendukung, anak mereka memiliki skor tes kognitif dengan lebih baik. Jadi memilih teman dengan kondisi yang lebih berpengalaman soal ibu dan bayi sangat penting.
Rata-rata, para ibu melaporkan memiliki tiga hingga empat orang di lingkaran sosial mereka yang dapat mereka andalkan. Sebaliknya, ketika ibu memiliki lebih sedikit teman untuk diandalkan, anak mereka memiliki skor tes kognitif yang lebih rendah.
"Di luar konteks keluarga, ibu dengan lingkaran sosial yang lebih besar mungkin dapat memanfaatkan sumber daya tersebut untuk meringankan beban yang terkait dengan pengasuhan anak," katabrekan penulis studi Kaja LeWinntold.
Menurut LeWinn, orang-orang di lingkaran sosial kita tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga dukungan nyata, seperti membantu menjaga anak, berbagi tentang cara mengasuh atau memberi tahu kita tentang penitipan anak terbaru yang lebih baik.
"Sumber daya ini dapat mengurangi stres orangtua dan meningkatkan kesehatan mental ibu, yang keduanya secara positif terkait dengan perkembangan kognitif anak," kata LeWinn dikutip dari Mother.ly.
Ketika ibu didukung, bayi memiliki kemampuan yang lebih baik. Itu fakta. Tapi, melalui penelitian ini pula, kita bisa tahu bahwa menjadi seorang ibu juga bisa merasa benar-benar kesepian.
Karenanya, untuk mengatasi rasa kesepian tersebut, peneliti menyarankan agar ibu milenial bisa mulai membuka diri, untuk bergabung bersama grup atau komunitas ibu yang kemungkinan memiliki kesamaan dengan Anda.
Grup atau komunitas tersebut juga bisa Anda temui di online, seperti melalui media sosial Facebook atau Instagram untuk bisa menjadi bagian dari sistem pendukung Anda.
Baca Juga: Ini Alasan KPU Tambah 100 Tamu Undangan di Debat Capres Kedua
Untuk mengatasi kesepian Anda juga bisa melakukan berbagai hal yang Anda senangi atau lakukan dalam waktu yang sama setiap harinya. Misalnya ikut ke kelas berenang bayi, pergi ke perpustakaan, atau bermain ke taman pada waktu-waktu yang sama.
Jadi dari beberapa perkumpulan dan kegiatan Anda bisa mendapatkan koneksi atau teman yang bisa mendukung dan sharing cukup baik untuk perkembangan otak anak .
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara