Suara.com - Nonton Spider-Man di Avengers: Endgame Bisa Bantu Atasi Fobia Laba-Laba?
Belakangan ini dunia hiburan dihebohkan dengan penayangan sekuel terakhir Avengers: Endgame. Bahkan karena animo yang cukup besar dari penggemar film superhero ini, beberapa bioskop membuka layanannya selama 24 jam.
Nah, di dalam film berdurasi tiga jam tersebut berbagai superhero besutan Marvel pun menampakkan diri termasuk Peter Parker yang menjelma sebagai Spider-Man dan Scoot Lang yang menjelma sebagai Ant Man.
Sebuah studi terkini menyebut bahwa menonton film superhero yang menampakkan sosok Spider-Man dan Ant Man ini dapat meredakan gejala fobia pada mereka yang takut laba-laba maupun serangga.
Temuan yang didapat peneliti dari Universitas Ariel di Israel ini mengatakan bahwa klip Spider-Man lebih efektif dalam menyembuhkan fobia serangga dibandingkan hanya melihat rekaman laba-laba dalam bentuk nyata. Bahkan penurunan gejala fobia ini mencapai 20 persen.
"Konsep mengobati fobia dengan mengekspos penderita pada rangsangan yang sama yang memicu itu telah dipelajari sebelumnya tetapi tidak pernah menggunakan tokoh fantasi atau buku komik," ujar Prof Menachem Ben-Ezra.
Untuk mengarah pada studi ini, peneliti menganalisis 424 peserta dengan fobia yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk menonton adegan-adegan dari Film Spider-Man dan Ant-Man. Sementara kelompok kedua hanya diberi rekaman semut dan laba-laba yang sebenarnya.
Hasil temuan menyebutkan bahwa penurunan gejala fobia signifikan terjadi pada kelompok Spider-Man dan Ant-Man dibandingkan dengan kelompok kedua yang hanya diberi video semut dan laba-laba.
Baca Juga: Akting Jadi Pocong, Surya Saputra Lawan Fobia Ruang Sempit
"Memasukkan paparan adegan pendek dari Marvel Cinematic Universe dalam protokol terapi untuk fobia serangga dan semut itu sangat manjur menurut temuan kami," ujar Prof Ben-Ezra.
Prof Ben mengatakan bahwa temuan ini bisa menjadi cara bagi para psikiater atau psikolog dalam mengurangi kecemasan berlebih pada penderita fobia. Film-film Superhero ini kata dia memiliku kisah-kisah moral yang baik untuk menghadapi ketakutan seseorang.
“Ketika seseorang semakin terpapar pada rangsangan fobia, ia tidak lagi takut. Sampai saat ini, efek paparan positif, meskipun fantasi, misalnya dalam bentuk film Marvel, belum dicoba dalam terapi perilaku kognitif tapi terbukti efektif," imbuhnya dilansir dari Nypost.
Prof Ben kini berencana untuk menggunakan genre superhero untuk mengeksplorasi manfaatnya pada pasien yang menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD). PTSD sendiri biasanya disebabkan oleh peristiwa yang membuat stres atau menakutkan, mimpi buruk, depresi, gangguan tidur dan rasa bersalah.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology bertepatan dengan peluncuran film Marvel Avengers: Endgame, yang juga menampilkan Spider-Man dan Ant-Man.
Kedua karakter ini juga membintangi film mereka sendiri antara lain Spider-Man: Into the Spider-Verse dan yang akan datang Spider-Man: Far From Home dijadwalkan tayang musim panas ini. Sementara film Ant-Man dirilis pada 2015 dan sekuelnya Ant-Man and the Wasp tayang pada 2018 lalu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?